Dhani Nurachmansyah S.T., yang lebih dikenal dengan panggilan Om Dhani atau Dhani Lube, merupakan sosok pengusaha sukses yang telah lama dikenal dalam dunia barbershop di Indonesia. Dengan berbagai pengalaman hidup yang menginspirasi, perjalanan karir Om Dhani tak lepas dari perubahan-perubahan besar yang mengarahkan dirinya ke dunia barbershop yang kini ia kelola dengan penuh dedikasi. Om Dhani, yang lahir dengan nama lengkap Dhani Nurachmansyah, melalui perjalanan hidup yang penuh liku. Meskipun sejak kecil tidak memiliki gambaran jelas mengenai usaha barbershop, kenyataannya, saat ini ia menjadi salah satu pemilik barbershop dan pendiri barber academy yang telah berkontribusi besar terhadap perkembangan industri percukuran di tanah air.
Dhani dibesarkan dalam keluarga yang sederhana. Saat kecil, ia tidak memiliki gambaran pasti mengenai masa depannya. Namun, seperti banyak anak kecil pada umumnya pasti memiliki sebuah minat dan hobi yang bervariasi. Salah satu hobi yang sangat mencolok pada Dhani saat itu adalah kecintaannya terhadap dunia perfilman. Sejak usia dini seringkali menghabiskan waktu dengan membuat film-film kecil menggunakan alat-alat seadanya. Ia membuat "film" menggunakan plastik yang digambar dan memproyeksikan gambar-gambar tersebut ke tembok dengan bantuan senter. Kegiatan ini, meskipun sederhana, memberikan kepuasan tersendiri bagi Dhani dan menumbuhkan minatnya dalam dunia broadcasting dan perfilman.
Meskipun dunia film dan broadcasting menjadi ketertarikannya, perjalanan hidup Dhani menunjukkan bahwa terkadang rencana hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan yang kita bayangkan. Setelah menyelesaikan pendidikannya di sekolah, ia melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan memutuskan untuk mendalami bidang broadcasting. Dhani memiliki impian besar untuk membuka sebuah production house, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi film dan acara televisi. Setelah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi, Dhani mulai menapaki karir profesionalnya di industri media. Ia bekerja di beberapa stasiun televisi, baik televisi lokal maupun nasional, di Indonesia. Karirnya di dunia media cukup menjanjikan. Dhani bekerja sebagai produser, menangani berbagai acara dan program televisi. Pengalaman ini mengasah kemampuannya dalam manajemen, komunikasi, dan strategi pemasaran. Dhani menikmati pekerjaannya sebagai produser acara televisi karena baginya dunia media memberikan tantangan dan kreativitas yang sangat besar.
Namun, meskipun karirnya di dunia media sedang berkembang pesat, Dhani merasakan adanya rasa jenuh yang muncul. Ia mulai merasa bahwa hidupnya membutuhkan tantangan yang lebih besar. Dunia film dan broadcasting yang dulu sangat dicintainya kini terasa kurang memuaskan. Ia merasa bahwa ada hal lain yang ingin ia coba dan raih dalam hidupnya. Pada tahun 2012, setelah beberapa tahun bekerja di dunia media, Dhani memutuskan untuk mengambil langkah besar dalam hidupnya. Ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaan yang sudah ia jalani bertahun-tahun dan membuat production house hingga tahun 2014 lalu pada saat 2014 ia membenar benar meninggalkan dunia media dengan membuka barbershop yang di beri nama Blackbox yang dimana nama tersebut di ambil karena terinspirasi dari sebuah kotak hitam yang berada di pesawat yang merekam segala sesuatu didalam pesawat terutama percakapan pilot dan copilot yang biasanya dirahasiakan sama halnya ketika mencukur ketika konsumen bercerita ataupun curhat ke tukang cukur biasanya dirahasiakan oleh tukang cukur tersebut.
Keputusan Dhani untuk meninggalkan dunia media tidak mudah. Namun, ia merasa bahwa itu adalah langkah yang tepat untuk mewujudkan impian baru. Berbeda dengan banyak orang yang mungkin sudah memiliki gambaran tentang jenis usaha yang akan dijalankan, Dhani sendiri pada awalnya tidak punya rencana untuk terjun ke dunia barbershop. Pada awalnya, ia lebih tertarik untuk membuka usaha di bidang production house, yang merupakan impian lamanya. Namun, suatu ketika, ia mulai berpikir tentang peluang usaha yang lebih menguntungkan dan berkelanjutan. Dhani merasa bahwa barbershop merupakan pilihan yang menarik. Selain karena ia sendiri suka melakukan potong rambut, ia juga melihat bahwa kebutuhan akan barbershop sangat besar. Orang-orang cenderung membutuhkan layanan cukur rambut secara rutin, dan ini menjadi sebuah peluang bisnis yang menjanjikan. Pada tahun 2014, setelah mempertimbangkan dengan matang, Dhani memutuskan untuk membuka usaha barbershop pertama. Meskipun ia masih sangat baru dalam dunia cukur, ia yakin bahwa ini adalah pilihan yang tepat karena ada dorongan dari teman teman di masa ia bekerja di media untuk membuka sebuah bisnis. Dhani menganggap bahwa barbershop bukan hanya bisnis, tetapi juga sebuah kebutuhan yang akan selalu dicari oleh banyak orang.
Meskipun memulai usaha barbershop dengan penuh semangat, perjalanan Dhani tidak berjalan mulus begitu saja. Salah satu tantangan terbesar yang ia hadapi adalah kenyataan bahwa sebagai pemilik usaha, ia tidak memiliki keahlian dalam mencukur rambut. Sebagai seorang pemilik barbershop yang baru memulai usaha, Dhani merasa kesulitan karena ia tidak tahu banyak tentang proses mencukur yang baik dan benar. Hal ini tentu menjadi kendala besar dalam menjalankan bisnis barbershop. Namun, Dhani tidak menyerah begitu saja. Sebagai orang yang berprinsip bahwa setiap tantangan harus dihadapi dengan semangat untuk belajar, ia memutuskan untuk belajar cara mencukur rambut. Dengan tekad yang kuat, Dhani mulai belajar secara otodidak dan melalui berbagai pelatihan untuk menjadi seorang barber yang handal meskipun dalam waktu singkat hanya 2 minggu saja sudah mahir dalam bidang mencukur tanpa ada pelajaran tambahan di youtube dan memang ketika mencukur ia lebih mudah mempraktekan model cukuran apa yang ia lihat secara langsung dan ketika ia bertanya pada guru kursusnya memang dalam hal cukur mencukur biasanya ada yang mewarisi mungkin dari orang tua ataupun kakek akan tetapi tidak menutup kemungkinan ketika seseorang ingin belajar mencukur harus ada yang mewarisi namun membutuhkan waktu yang lama mungkin sekitar 2 atau 3 bulan. Karena pada saat itu ia merasa cepat dalam belajar cukur mencukur ia bertanya kepada orang tuanya apakah ada dari keluarga yang pernah atau berprofesi sebagai tukang cukur dan memang ada titisan mencukur dari sang kakek. Ia tidak hanya belajar untuk kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga untuk bisa membantu timnya yang bekerja di barbershop agar lebih terampil dalam memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.
Selain belajar mencukur, Dhani juga mulai memahami bagaimana cara mengelola barbershop dengan baik. Ia menyadari bahwa untuk menjalankan sebuah usaha dengan sukses, tidak hanya keterampilan teknis yang dibutuhkan, tetapi juga kemampuan manajerial yang baik. Pada tahun 2016, ia mendirikan barber academy, sebuah lembaga pelatihan yang bertujuan untuk mencetak tenaga ahli di bidang percukuran. barber academy ini tidak hanya membantu Dhani untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di barbershop miliknya, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan industri barbershop di Indonesia sampai sekarang barber academy sudah mencetak kurang lebih 600 tukang cukur yang tersebar di Indonesia bahkan ada beberapa lulusannya yang kini menjadi tukang cukur di Luar negeri.