Sumber: https://www.facebook.com/share/p/QjjHg2SvgngqMcSQ/ sumber gambar: https://www.facebook.com/share/p/QjjHg2SvgngqMcSQ/
Inti dari peringatan ini mencakup dua kegiatan utama yang mendalam: pemberian santunan kepada kaum duafa dan khitan massal gratis. Dari perspektif etika, pemberian santunan kepada kaum duafa bukan hanya sebuah tindakan amal, melainkan wujud dari prinsip keadilan sosial dan cinta kasih yang mencerminkan idealisme moral. Ini adalah pengakuan bahwa kaum yang paling rentan dalam masyarakat memiliki hak untuk diakui dan didukung, sejalan dengan konsep keadilan distributif yang ditekankan dalam teori-teori etika Aristotelian dan teori keadilan John Rawls. Pemberian santunan ini melambangkan empati sebagai fondasi dari tindakan sosial yang berbudi, di mana masyarakat tidak lagi melihat ketidakmampuan sebagai stigma, tetapi sebagai panggilan untuk memperkuat tali persaudaraan.
Program khitan massal gratis yang diselenggarakan bukan sekadar layanan medis, tetapi sebuah pengukuhan terhadap hak-hak anak dalam konteks kesehatan dan martabat manusia. Dalam filsafat hak asasi manusia, hal ini mencerminkan pemenuhan kebutuhan mendasar individu tanpa diskriminasi. Dengan program ini, GP Ansor dan pihak-pihak yang terlibat mengokohkan gagasan bahwa setiap anak berhak mendapatkan perawatan yang layak, tanpa memandang status ekonomi keluarganya. Khitan ini bukan hanya memenuhi aspek medis, tetapi juga mengandung dimensi budaya dan keagamaan yang memperkuat identitas santri sebagai penjaga tradisi sekaligus pelaku kebajikan.
Dampak dari acara ini tak terbatas pada momen di mana bantuan dan layanan diberikan, tetapi meluas ke penguatan ikatan sosial dan kepercayaan antarindividu dalam masyarakat. Kaum duafa yang menerima santunan tak hanya merasa terbantu secara ekonomi, tetapi juga dihargai martabatnya, mengingatkan kita akan prinsip keadilan yang harus melampaui batasan materi. Khitan massal menjadi tanda bahwa masyarakat dan pemerintah peduli terhadap kesejahteraan generasi penerus, menunjukkan komitmen nyata terhadap pemeliharaan hak-hak dasar anak.
Pentingnya kolaborasi dalam acara ini menjadi cermin dari prinsip-prinsip filosofis yang mengedepankan peran negara dan organisasi masyarakat dalam mewujudkan kebaikan bersama. Dukungan dana dari pemerintah menegaskan bahwa tanggung jawab sosial tidak hanya dimiliki oleh komunitas, tetapi juga oleh negara sebagai entitas yang seharusnya melindungi dan melayani warganya. Sementara itu, peran PAC GP Ansor Arjasa sebagai pelaksana utama menunjukkan bahwa organisasi berbasis komunitas mampu menjadi katalisator perubahan sosial, memperkuat peran masyarakat sipil dalam memajukan keadilan sosial.
Peringatan Hari Santri yang diselenggarakan dengan nuansa kebersamaan ini mengandung makna filosofis yang dalam. Santri, dengan segala kesederhanaan dan dedikasinya, bukan hanya representasi dari kelompok tertentu, tetapi simbol dari upaya manusia untuk terus belajar, memperjuangkan nilai-nilai kebaikan, dan menegakkan keadilan di tengah dinamika zaman. Acara ini mengingatkan kita bahwa spirit santri adalah spirit pengorbanan dan solidaritas, semangat untuk menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi, serta keberanian untuk bertindak demi kebaikan yang lebih luas.
Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk terus menumbuhkan aksi-aksi serupa di masa depan, membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran aktif dalam membangun lingkungan sosial yang adil dan sejahtera. Semoga peringatan Hari Santri ini menjadi pengingat bahwa kebajikan sejati tidak hanya hidup dalam kitab-kitab suci atau retorika, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata yang membawa perubahan bagi mereka yang membutuhkan. Dengan demikian, Hari Santri bukan hanya sekadar perayaan, tetapi sebuah panggilan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap aspek kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI