Semarang (06/08), melihat dari kondisi topografi di wilayah Kelurahan Sumurboto dan sekitarnya, wilayah tersebut memiliki potensi terjadinya gerakan tanah yang bahkan dapat mengarah ke kebencanaan tanah longsor. Hal tersebut sangat penting untuk diperhatikan karena kerugian yang dapat ditimbulkan apabila terjadi tanah longsor tidaklah kecil.
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, Adyfa Ilham Ramadhan yang juga sedang melaksanakan program KKN UNDIP di daerah tempat tinggalnya tepatnya di Kelurahan Sumurboto, melakukan kegiatan berupa pemetaan kebencanaan tanah longsor.
Kegiatan pemetaan tersebut dilakukan dengan tujuan yaitu untuk mengetahui persebaran titik-titik wilayah yang berpotensi untuk terjadinya gerakan tanah berupa tanah longsor. Dari hasil pemetaan tersebut didapatkan data berupa parameter-parameter yang dapat mengakibatkan tanah longsor, seperti kelerengan, geologi, curah hujan, dll.
Data yang terdiri dari beberapa parameter tersebut nantinya dapat dilakukan pengolahan menggunakan software "ArcGis". Dari hasil pengolahan data tersebut dapat berupa peta yang menampilkan persebaran wilayah yang rentan akan terjadinya tanah longsor yang berada di daerah tersebut.
Hasil dari pemetaan tersebut sangat membantu warga sekitar karena dapat dimanfaatkan sebagai petunjuk masyarakat untuk mengetahui lokasi-lokasi yang rentan tanah longsor, dimana peta dapat membantu ketika masyarakat ingin mengadakan pembangunan, baik jalan ataupun rumah, sehingga dapat memperhatikan kondisi wilayah yang bersangkutan. Nantinya apabila pembangunan berada pada wilayah rentan tanah longsor, dapat dilakukan antisipasi untuk mencegah terjadinya tanah longsor, seperti penguatan lereng, ataupun yang lainnya.
Selain itu, warga yang tinggal atau berkegiatan di sekitar wilayah rentan tanah longsor dapat melakukan mitigasi tanah longsor, baik sebelum, sesaat, maupun sesudah. Dengan melakukan langkah- langkah tersebut dapat mengurangi dampak resiko ataupun kerugian yang dapat ditimbulkan jika terjadi tanah longsor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H