Sebelum kita membahas lebih dalam, mari kita jelaskan apa itu media sosial. Media sosial adalah media daring yang digunakan untuk kebutuhan komunikasi jarak jauh, proses interaksi antara individu yang menggunakan media sosial dengan pengguna lainnya, serta mendapatkan dan membagi sebuah informasi melalui perangkat aplikasi khusus menggunakan jaringan internet. Nah dari situ kita tau bahwa media sosial saat ini sudah mencair dipikiran kita saat ini, tidak disangka-sangka kemajuan teknologi saat ini telah berjalan jauh.
Hampir semua bidang baik pekerjaan, pendidikan maupun sosial menggunakan teknologi sosial media, dikarenakan media sosial menyediakan berbagai macam layanan yang mampu mempermudah pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif. Masa pandemi ini juga memaksa kita untuk selalu bertatapan dengan media sosial baik untuk kepentingan hiburan, pendidikan dan kebutuhan mencari informasi.
Media Sosial mulai ramai digunakan oleh generasi muda pada tahun 2000 ini, pada jaman itu satu aplikasi yang memang hits dan sedang naik daun pada masanya yakni BBM massanger, aplikasi ini mungkin banyak pengguna dikarena kan untuk aplikasi media sosial yang lain belum banyak yang terkenal seperti saat ini.
Sepengalaman penulis aplikasi BBM memang sangat mudah digunakan untuk seumuran pelajar sekolah menengah sudah pada mahir mengoprasikannya dengan fitur-fitur yang sederhana, seperti chatting dengan teman menggunakan PIN untuk salaing berteman, saling update status dan ada fitur chat groub.
Dikalangan pelajar menggunakan BBM hanya untuk hiburan dan beberapa untuk komunikasi dengan teman kelasnya atau pun teman rumah, untuk kalangan dewasa banyak yang menggunakannya untuk tujuan bisnis seperti reseller atau yg lainnya. Sayangnya pada mei 2019 pihak BBM mengumumkan secara resmi bahwa aplikasi BBM akan ditutup dikarena kan sudah sangat sulit mendapatkan pengguna baru. Tidak hanya BBM yang menunjukan kebolehannya dalam sosial media, FACEBOOK juga tidak lupa memiliki banyak kenangan didalamnya.
Sebuah aplikasi garapan Mark Zuckerberg itu juga mulai naik nama dimasa itu juga. Pengalaman penulis telah menggunakan FACEBOOK pada tingkat sekolah dasar jika dihitung telah terjun di dunia Media Sosial selama kurang lebih 8 tahun lamanya. Hal itu menjadikan sebuah pengalaman tersendiri dikarenakan aplikasi FACEBOOK masih menyimpan banyak memory-memory yang dapat membuat anda tersenyum-senyum sendiri melihat bagaimana anda mencoba eksis di media sosial pada kali pertamanya, dengan pemikiran yang masih dibilang seperti anak baru gedhe (ABG).
FACEBOOK masih dapat bertahan hingga saat ini dengan pengguna yang tetap bertahan dan terus bertambah, perihal penggunanya merata diberbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa, Untuk bebagai kepentingan pula misalkan bisnis jual beli, ataupun hanya hiburan semata. Namun dari penulis pribadi FACEBOOK saat ini jarang sekali dibuka kembali, hanya untuk saat saat tertentu saja.
Beberapa tahun belakangan muncul banyak brand aplikasi baru, diantaranya Line, Whatsapp, Facebook Messenger, Instagram, dan Twitter. Beberapa brand tersebut merupakan brand yang cukup diminati pengguna media sosial masa kini. Setiap aplikasi memiliki ciri khas masing-masing baik dari segi kegunaan maupun fitur-fitur yang disediakan untuk mengefisiensikan pengguna dalam mengoperasikan aplikasi tersebut.
Salah satu aplikasi yang ingin saya utarakan yakni Whatsapp, dikarenakan aplikasi tersebut sudah mulai menjamah ke semua kalangan dan mungkin dalam aktivitas sehari-hari, saat ini kanak-kanak kebanyakan telah mahir dalam mengoprasikannya, orang tua pun juga dipaksa untuk faham dikarenakan faktor pekerjaan yang membutuhkan whatsapp untuk mempermudah komunikasi antar karyawan, maupun anggotanya.
Dibalik dari sebuah keberhasilan aplikasi untuk menarik banyak pengguna baru, terdapat banyak kekurangan yang mungkin telah banyak kabar yang cukup meresahkan jika mendengarnya. Yakni HOAX yang sangat sering tbermunculan entah dari mana dan dari siapa yang menyebarluaskan berita ataupaun informasi tersebut.
Pada kasus ini HOAX sering kali ditemukan pada groub chat keluarga, dimana kebanyakan informasi tersebut memiliki sasaran yakni orang- orang tua yang dapat dibilang masih awam dalam dunia media online, kebanyakan dari kasus tersebut langsung mempercayai apa isi dari informasi yang dibaca tana memperhatikan kevaliditasan penyebaran berita.