Lihat ke Halaman Asli

Terapi Hemofilia Sia-sia?

Diperbarui: 25 November 2017   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat datang kembali para pembaca setia. Pada artikel ini, penulis akan membahas tentang terapi hemofilia untuk para penderita penyakit hemofilia. sebelum berbicara mengenai terapi, mari kita perdalam dulu apa hemofilia itu.

Hemofilia adalah suatu penyakit yang menyebabkan gangguan perdarahan karena kekurangan faktor pembekuan darah yang berakibat perdarahan berlangsung lebih lama saat tubuh mengalami luka. Dalam keadaan normal, protein yang menjadi faktor pembeku darah membentuk jaring penahan di sekitar sel darah sehingga dapat membekukan darah dan pada akhirnya menghentikan perdarahan. 

Pada penderita hemofilia, kekurangan protein yang menjadi faktor pembeku darah tersebut mengakibatkan perdarahan terjadi secara berkepanjangan dan hemofilia termasuk salah satu kelainan genetik yang umumnya dialami pria. Penyakit ini dapat diturunkan karena mutasi gen dari ibu, ayah, atau keduanya yang mengakibatkan perubahan dalam untaian DNA sehingga membuat proses dalam tubuh tidak berjalan dengan normal. Hemophilia tak hanya sat, tapi terdapat 3 macam hemofilia yaitu :

- Hemofilia Tipe A.
Hemofilia tipe A adalah tipe yang cukup umum terjadi pada penderita hemofilia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya faktor VIII dalam darah yang merupakan salah satu komponen pembekuan darah.

- Hemofilia Tipe B.
Hemofilia tipe ini disebabkan oleh kurangnya faktor IX dalam darah, yang juga berperan dalam pembekuan darah.

- Hemofilia Tipe C.
Tipe ini disebabkan kurangnya faktor XI dalam darah, yang berperan dalam pembekuan darah juga. Biasanya penderita penyakit hemofilia tipe ini mengalami gejala yang ringan.

Jadi, bagaimana penurunan penyakit hemofilia?

2673725-orig-5a1973f39f91ce645303dea3.png

Keadaan keturunan pada kromosom jenis kelamin dimana Ibu yang memiliki dua kromosom X, menghasilkan sebuah sel telur yang mengandung kromosom X dan Ayah memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y, menghasilkan sel sperma. Jika ayah menyumbangkan kromosom X-nya, keturunan yang terjadi adalah anak perempuan. Dan jika ayah menyumbangkan kromosom Y, maka keturunan yang terjadi adalah anak laki - laki. Banyak penderita hemofilia yang terkena dampak karena :

Jika seorang laki-laki terkena hemofilia menikah dengan seorang wanita normal, maka kemungkinan besar anak perempuannya adalah seorang pembawa sifat hemofilia "carrier" bila anak itu mewarisi kromosom X yang membawa sifat hemofilia.

Jika seorang wanita pembawa hemofilia menikah dengan seorang laki-laki normal, maka 50% anak perempuannya adalah seorang carrier atau pembawa sifat hemofilia karena dapat mewarisi kromosom X dari sang ibu yang memiliki sifat hemofilia, sehingga ia akan menjadi pembawa sifat hemofilia. Sedangkan 50% anak laki-lakinya terkena hemofilia karena mewarisi kromosom X dari sang ibu yang mengalami mutasi, maka ia akan terkena hemofilia.

Tak hanya dari gen saja manusia dapat terkena hemofilia, tanpa adanya riwayat keluarga yang membawa sifat kemungkinan menjadi pembawa sifat adalah 30%. Tapi jangan khawatir akan terkena penyakit hemofilia karena pasalnya sekitar 400.000 penderita di seluruh dunia, termasuk 20.00 diantaranya adalah warga negara Amerika mengidap kelainan perdarahan yang memperlambat proses pembekuan darah. Dari angka penderita hemofilia, dapat disimpulkan bahwa angka tersebut tidak mencapai 50 % dari total penduduk yang ada di dunia yaitu sekitar 7,6 miliar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline