Lihat ke Halaman Asli

Aku, menulis, dan konsekuensinya

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Walau baru memulai untuk menulis secara intensif, ada beberapa kekhawatiran yang tiba-tiba muncul:


Pertama,


Saya takut saya belum sesuai/ belum melakukan apa yang saya tulis. Karena Allah SWT sangat membenci orang yang menyampaikan tapi dirinya sendiri belum atau tidak melakukan apa yang disampaikannya. Tapi disisi lain saya tak sabar untuk segera menyampaikan hal-hal yang saya dapatkan dalam kehidupan sehari-hari -insyaAllah hal positif- agar dapat diterima juga oleh orang lain.


Kedua,


Saya takut Riya', ingin banyak dibaca orang tulisannya, banyak yang ngelike, banyak yang nge-twit, banyak yang comment "wah bagus ya tulisannya..", "menarik ya??..."


Padahal mungkin awalnya niat saya sederhana saja ingin menyampaikan pelajaran/hikmah yang saya dapat dalam kehidupan sehari-hari. Syukur-syukur ada orang lain yang dapat mengambil pelajaran dari yang saya tuliskan dan memotivasi dirinya untuk menjadi lebih baik


Ketiga,


Saya takut dimana-dimana dan sedang mengerjakan apa saja saya selalu memikirkan mau nulis apa ya hari ini, bahkan saya takut dalam shalat-yang katanya otak kita menjadi lebih pintar daripada kondisi normal- saya mendapatkan ide dan mulai tidak fokus ketika beribadah. padahal kan harusnya pada saat itu kita benar-benar konsentrasi menghamba kepadaNya kan?? Astaghfirullah...


Hm,,,


Alhamdulillah... hal-hal itu tidak membuat saya menyerah untuk lanjut menulis dan menulis lagi karena dari ketakutan yang pertama saya akhirnya memiliki tekad untuk berusaha menjadi lebih baik lagi agar sesuai dengan tulisan yang saya buat dan sampaikan kepada kalian. InsyaAllah...


Kemudian dari ketakutan kedua saya jadi mempunyai pikiran kalau selalu takut untuk riya' kapan saya berkaryanya.. masa bodoh dengan pikiran negatif itu..anggap aja godaan setan yang hilang dengan membaca istighfar.. toh kalo hasilnya berdampak positif ke orang lain akhirnya akan berdampak positif untuk kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline