Lihat ke Halaman Asli

Razib Ikbal

Mahasiswa

Menulis adalah Jalan Hidupku

Diperbarui: 19 September 2020   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menulis bagi beberapa orang adalah suatu kegiatan yang biasa saja. Hanya menorehkan kumpulan tinta yang membentuk barisan aksara pada kertas putih. Namun, beberapa orang--termasuk saya--menulis karena punya banyak alasan dan berbagai tujuan. Alasan saya menulis sebagai berikut:

Bagi kami yang jarang bicara, menulis adalah sarana mengeluarkan isi kepala

Setiap orang berbeda. Ada yang lidahnya senang berolahraga, ada juga yang jarang bicara. Dan, saya adalah salah satu yang senang memendam keriuhan dalam kepala untuk kemudian dikeluarkan dalam barisan aksara alias jarang bicara. Setiap orang perlu mengeluarkan isi kepalanya. Sehingga bagiku menulis adalah salah satu caranya.

Mengeluarkan isi hati agar tidak depresi

Alasan kedua saya menulis adalah sebagai sarana mengeluarkan isi hati. Bukan hanya isi kepala. Isi hati juga perlu dicurahkan. Lalu, bagaimana cara mengeluarkan semua keresahan yang mengganggu hati seseorang kalau dia sendiri tidak suka banyak bicara? Jawabannya adalah dengan menulis.

Para ahli mengatakan bahwa semakin sering seseorang memendam dan tak mengekspresikan keresahan dan kegelisahan hatinya, maka semakin mudah pula orang itu terkena depresi. Itulah kenapa bagi saya menulis itu penting. Ya, karena saya tidak mau depresi, maka setiap keresahan--apapun itu--akan saya tuangkan dalam bentuk tulisan.

Bukan hanya melegakan hati kita dari beban yang menyesakkan. Menulis juga memerlukan kepekaan perasaan seorang penulis. Hatinya harus peka pada banyak hal dan mampu mengemasnya dalam sebuah barisan aksara.

Itulah kenapa saya menulis. Saya adalah orang yang cukup peka pada banyak hal. Mungkin saya jarang bicara. Tapi, saya yakin bahwa hati saya mampu untuk merasakan banyak hal lebih dari orang lain. Saya yakin itu adalah modal yang Tuhan berikan.

Ini bukan omong kosong. Boy Candra pernah bilang bahwa jika seseorang menulis dari hati, maka tulisan itu akan lebih hidup. Dan, saya masih percaya hal itu.

Menulis membuatku abadi

Alasan ketiga saya menulis karena dengan menulis saya bisa abadi dan hidup lebih lama. Kok bisa?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline