Lihat ke Halaman Asli

Bentuk Pengumpulan Data Kualitatif

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bentuk-bentuk data kualitatif yang baru terus bermunculan dalam literatur, tetapi semua bentuk tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat tipe informasi dasar: pengamatan (mulai dari nonpartisipan hingga partisipan), wawancara (dari yang tertutup hingga terbuka), dokumen (dari yang bersifat pribadi hingga yang bersifat publik), dan bahan audio visual (mencakup foto, CD, dan VCD).

Berikut ringkasan pendekatan-pendekatan pengumpulan data pada riset kualitatif:

Pengamatan

- - Mengumpulkan catatan lapangan dengan melakukan pengamatan sebagai seorang partisipan.

- - Mengumpulkan catatan lapangan dengan melakukan [pengamatan sebagai seorang pengamat.

- - Mengumpulkan catatan lapangan dengan menghabiskan lebih banyak waktu sebagai partisipan daripada sebagai pengamat.

- - Mengumpulkan catatan lapangan dengan menghabiskan lebih banyak waktu sebagai pengamat daripada sebagai partisipan.

- - Mengumpulkan catatan lapangan pertama dengan mengamati sebagai “outsider” dan kemudian dengan masuk ke dalam lingkungan dan mengamati sebagai seorang “insider”.

Wawancara

- - Melaksanakan wawancara tak-terstruktur, wawancara terbuka dan membuat catatan-catatan wawancara.

- - Melaksanakan wawancara tak-terstruktur, wawancara terbuka, merekam wawancara tersebut, dan menulis wawancara tersebut.

-- Melaksanakan wawancara semi-terstruktur, merekam wawancara tersebut, dan menulis wawancara  tersebut.

- - Melaksanakan wawancara kelompok fokus, merekam wawancara tersebut, dan menulis wawancara tersebut.

- - Melaksanakan beragam jenis wawancara: e-mail, tatap-muka, kelompok fokus, kelompok fokus online, telepon.

Dokumen

-- Menulis catatan lapangan selama studi riset.

-- Meminta seorang partisipan untuk memelihara jurnal atau diary selama studi riset tersebut.

-- Mengumpulkan surat pribadi dari para partisipan.

-- Menganalisis dokumen publik (misalnya, memo, notulen, rekaman, dan arsip resmi).

-- Mempelajari biografi dan autobiografi.

-- Meminta para partisipan untuk membuat foro atau video.

-- Melaksanakan audit tabel.

-- Meninjau rekam medis.

Bahan Audiovisual

- - Mempelajari bukti jejak fisik (misalnya, tapak kaki di salju)

- - Merekam dalam video atau memfilmkan situasi sosial, individual, atau kelompok.

-- Mempelajari halaman utama website.

-- Mengumpulkan suara (misalnya, musik, tawa anak-anak, klakson mobil).

-- Mengumpulkan e-mail atau pesan diskusi (misalnya, Facebook).

-- Mengumpulkan pesan teks telepon (misalnya, Twitter).

-- Mempelajari benda atau objek ritual favorit.

Dalam tahun-tahun terakhir ini, bentuk data baru telah bermunculan, misalnya journaling dalam penulisan cerita naratif, penggunaan teks dari pesan e-mail, dan pengamatan melalui video dan foto.

Sumber: Creswell (2015, hlm. 219-222)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline