Lihat ke Halaman Asli

Ikvina Hasanatika

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Wow! Tabebuya Menyapa Desa Munding melalui Tim Giat 9 Unnes

Diperbarui: 23 Juli 2024   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Bergas, 23 Juli 2024 - Tim GIAT 9 UNNES Desa Munding melaksanakan penanaman pohon tabebuya pada Selasa, 23 Juli 2024. Kegiatan penanaman pohon tabebuya ini dilakukan di sepanjang jl. Munding. Bibit pohon tersebut merupakan bantuan dari Pak M. Mashuri pemilik BBC TANAMAN HIAS, Magelang. Penanaman pohon tabebuya bertujuan untuk memperindah dan menambah daya tarik Desa Munding.

Penanaman pohon tabebuya dilakukan dengan memerhatikan beberapa hal, seperti kedalaman lubang, kebutuhan tiang penyangga, dan cara penyiraman. Penanaman ini memerlukan lubang sedalam 50cm untuk menutupi akar dan memaksimalkan proses pertumbuhan. 

Pada awal penanaman perlu adanya tiang penyangga untuk memastikan pohon berdiri kokoh sebelum akarnya menjadi lebih kuat. Penyiraman pohon tabebuya dilakukan 2-3 hari sekali dalam musim kemarau. Sedangkan dalam musim hujan penyiraman bisa dilakukan 5 hari sekali.

Tim GIAT 9 UNNES Desa Munding merencanakan penanaman secara bertahap, dimulai pada Selasa, 23 Juli 2024 dan akan dilanjutkan esok hari. Hal ini mengingat kondisi lapangan yang cukup sulit digali sehingga memerlukan Waktu yang cukup panjang.

Sejumlah 5 pohon tabebuya pemberian Bapak M. Mashuri sudah berukuran 3,5 meter. Beliau menyampaikan bahwa "Pohon tabebuya ini adalah hasil pembibitan sendiri. Sejak bibit berukuran sejari kelingking, hingga saat ini berusia tiga tahun." Disampaikan pula bahwa pohon tabebuya ini akan mulai berbunga 1-2 tahun lagi atau 5 tahun sejak penyemaian.

Penanaman pohon tabebuya merupakan Langkah untuk mempercantik dan meningkatkan daya Tarik di Desa Munding. Selain itu, penanaman ini juga bentuk pelestarian lingkungan. Harapannya penanaman ini menjadi kontribusi positif dari Tim GIAT 9 UNNES Desa Munding bagi desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline