Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Asuransi Penyakit Kritis

Diperbarui: 13 Mei 2016   13:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Asuransi penyakit kritis mungkin masih asing bagi sebagian orang. Tidak heran bila masih banyak yang menolak untuk membeli polis asuransi ini. Salah satu alasan yang sering digunakan yaitu sudah mempunyai asuransi kesehatan. Bila memang sudah memiliki asuransi kesehatan atau tunjangan kesehatan dari kantor, apakah asuransi untuk penyakit kritis masih dibutuhkan? Sebelum menjawabnya, berikut diberikan perbedaan keduanya.

Perbedaan Asuransi Kesehatan dan Penyakit Kritis

Asuransi untuk penyakit kritis merupakan jenis polis asuransi yang memberi manfaat berupa uang tunai bila pemegang polis didiagnosis terkena penyakit kritis. Uang pergantian diberikan saat pemegang polis terdiagnosis. Sehingga uang yang diberikan dapat digunakan seperlu menunjang berbagai kebutuhan seperti mengganti biaya hidup lantaran tidak bisa bekerja lagi. Jadi jenis asuransi ini berbeda dengan asuransi kesehatan yang umumnya memberi penggantian dengan limit kamar rawat inap.

Adapun jenis penyakit kritis yang termasuk dalam polis asuransi ini cukup bervariasi. Mulai dari gagal ginjal, sakit jantung, kanker, dan lainnya. Namun, tidak semua jenis penyakit kritis ditanggung oleh perusahaan asuransi. Karenanya Anda mesti mengetahui benar cakupan di dalam polis. Ada yang mencakup 20 jenis penyakit kritis saja, tetapi ada pula yang sampai 38 penyakit.

Siapa yang Membutuhkan?

Bila Anda atau anggota keluarga yang lain mempunyai riwayat kesehatan yang cenderung berisiko terkena penyakit kritis, maka tidak ada salahnya membeli asuransi ini. Apalagi bila Anda mempunyai pekerjaan bersifat fisik. Sehingga bila terkena penyakit kritis besar kemungkinan tidak dapat bekerja lagi seperti biasa.

Berapa Besar Uang Pertanggungan yang Dibutuhkan?

Lain halnya dengan asuransi jiwa, kebutuhan untuk pertanggung asuransi penyakit yang tergolong kronis tidak bisa dihitung. Namun, sebagian besar manfaat yang diperoleh dari asuransi ini termasuk manfaat tambahan yang melekat pada produk asuransi jiwa. Sehingga jumlah pertanggungan tidak mungkin melebihi 100% dari nilai pertanggungan dasar. Sebagai tips, beli polis asuransi yang sesuai dengan kemampuan Anda membayar premi. Secara ideal pembayaran total premi asuransi di luar porsi investasi yaitu sekitar 5% dari pendapatan. Hal ini agar asuransi penyakit kritis memberi manfaat maksimal tanpa memberi tambahan beban.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline