Lihat ke Halaman Asli

Ikun Esode

Pendidik PAUD

Kaum Muda: Kami Ada

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak heran ketika adaorang marah ketika orang lebih muda bersikap tidak hormat kepada dirinya. Menganggap dirinya wajib dihormati lantaran lebih tua, bijaksana. Saya jadi teringat sebuah film Children See, Chilhdren Do, menceritakan seorang anak kecil meniru tingkah laku orang yang lebih tua seperti merokok, membentak-bentak orang, membuang sampah sembarangan dan masih banyak lagi. Banyak orang mengatakan ‘Hormatilah orang tua’, padahal itu potongan kalimat dari ‘Hormatilah yang tua bagi orang muda dan hormatilah pemuda bagi orang tua’.

Jadi jangan heran jika banyak anak muda tidak terkesan menghormati orang yang lebih tua karena orang yang lebih tua juga tidak menghormati. Dan berhubungan dengan judl film di atas yang artinya anak melihat, anak melakukan. Dan kita mungkin memahami bahwa rasa gengsi tentu selalu terselip di antara diri kita untuk memulai menghormati. Menurut saya, itu hanya soal budaya. Kalau kita terbiasa tidak gengsi untuk memulai saya kira muncul budaya yang baik, bukan?

Dan kita banyak tahulah ketika berselancar ke internet, banyak pemuda bunuh diri atau tawuran. Saya sedikit tidak setuju dengan pelajaran sejarah yang hanya mempelajari sejarah perang. Bulan apa berperang dan tahun berapa. Saya setuju juka itu untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan. Dalih nasionalisme. Namun apakah teraplikasi sungguh? Ayolah mulai!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline