Lihat ke Halaman Asli

Mushadi Iksan

Guru Matematika

Kaltim - Kalsel Trip Day 2

Diperbarui: 27 Juni 2019   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah melakukan persiapan seperlunya, kami check out dari hotel dengan tujuan langsung ke Kota Banjarmasin. Menurut informasi, kota Banjarmasin dapat kami capai dalam waktu sekitar 6 jam perjalanan. Sebelum melanjutkan perjalanan ke kota Banjarmasin, kami berhenti untuk berfoto di pusat kota Tanjung. Puas berfoto di taman kota Tanjung sekitar pukul 09.00 WITA, kami lanjut perjalanan kembali.

Perjalanan ke Banjarmasin akan melalui beberapa kabupaten. Keluar dari Kab. Tabalong, kami masuk Kab. Hulu Sungai Utara, Kab. Hulu Sungai Tengah, Kab. Hulu Sungai Selatan dan Kab. Tapin yang beribu kota di Rantau. 

02-5d142053097f3602d877ae02.jpg

Ketika sampai di pasar Rantau ini jalan bercabang menjadi dua arah dan sama-sama menuju Banjarmasin. Ke kiri adalah jalan umum atau biasa digunakan bus dan mobil mobil pribadi sedangkan yang ke arah kanan  sepertinya jalan yang baru dibuka sebagai jalan alternative yang tercepat menuju Banjarmasin.

04-5d142066097f365a262e13d4.jpg

Kami pilih yang ke kanan dengan pertimbangan lebih dekat. Setelah beberapa lama kami lewati ternyata arah ke kanan ini jalannya cukup bervariasi, mulai jalan sempit di tengah permukiman penduduk, jalan lebar, lurus dan mulus. 

06-5d142072097f365a262e13d7.jpg

Jalan sepi yang diapit oleh parit dan rawa, sampai jalan yang baru dipadatkan dan dikeraskan, menariknya banyak sekali jembatan yang kami lalui. Jembatan-jembatan tersebut relative kecil tapi tinggi, kami menduga di bawah jembatan digunakan untuk lalu lalang perahu untuk lalu lintas penduduk.

Betul dugaan kami, bahwa jalan ini adalah jalan tembus yang belum selesai. Ini kami ketahui setelah kami sampai di sebuah jembatan yang belum selesai dibangun, sehingga kami harus menyeberang menggunakan "kapal" kecil yang akan "mengakut" kami beserta mobil menuju seberang. 

Kapal ini hanya cukup untuk dua mobil dan beberapa sepeda motor dan para penumpang mobil dan motor harus turun atau keluar dari kendaraan saat menaiki kapal. 

Sungai yang harus kami seberangi tidak terlalu lebar, tetapi sungai ini sepertinya merupakan "jalan utama" bagi lalu lalang ponton pengangkut batu bara. 

07-5d142084097f367a7045e8a2.jpg

Untuk menyeberang dikenakan tarif Rp 30 rb untuk mobil, Rp 5 rb untuk sepeda motor dan gratis untuk orang. Karena ini merupakan penyeberangan darurat, maka kondisi dermaga cukup "mengerikan" kalau tidak boleh dibilang "memprihatinkan".  

Untuk  "memasukan" mobil  ke kapal penyeberangan ini, petugas hanya memasang sepotong papan darurat yang ukurannya dipaskan seukuran roda mobil. 

Mobil harus masuk dengan posisi menanjak dan mengepaskan posisi roda diatas papan. Saat keluar lebih ekstrim lagi dengan cara tetap seperti itu tapi dengan berjalan mundur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline