Lihat ke Halaman Asli

Ikrom Zain

TERVERIFIKASI

Content writer - Teacher

Lima Cara Menghindari Kecelakaan Rombongan Minibus Akibat Sopir Mengantuk

Diperbarui: 22 Juli 2024   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi by AI. - Dokpri

Beberapa waktu yang lalu, enam orang meninggal dunia dan belasan orang luka-luka akibat kecelakan yang menimpa sebuah rombongan di Tol Solo-Ngawi.

Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah minibus yang ditumpangi oleh rombongan tersebut dengan sebuah truk tronton. Sedianya, mereka akan berwisata ke Yogyakarta dari arah Surabaya. Selain cukup banyak korban, kecelakaan tersebut membuat mobil minibus ringsek tak berbentuk sehingga benturan yang terjadi dimungkinkan sangat keras.

Kecelakaan rombongan yang melibatkan minibus beberapa waktu terakhir cukup banyak terjadi. Tak lama berselang, ada rombongan yang menaiki minibus terlibat kecelakaan di Tol Kebomas Gresik. Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

Salah satu dugaan penyebab kecelakaan tersebut adalah sopir yang mengantuk. Meski pemeriksaan masih dilakukan, tetapi kondisi sopir yang mengantuk menjadi salah satu penyebab utama dari kecelakaan yang terjadi. Terlebih, jika diurai mengenai proses penyewaan mobil minibus dan sopirnya, biasanya tidak ada sopir pengganti dari armada yang digunakan. Kondisi ini berbeda pada bus yang biasanya ada sopir pengganti dalam setiap perjalanan.

Bulan lalu, keluarga besar saya di Malang juga sempat menyewa minibus untuk mengantarkan sepupu yang akan menikah di Sukoharjo. Mulanya, perjalanan hanya disiapkan untuk ke Sukoharjo dan Kota Solo sebelum kembali ke Malang. Dengan kondisi seperti itu, satu sopir dianggap cukup untuk melakukan perjalanan jauh tersebut.

Namun, beberapa hari sebelum keberangkatan, ada anggota keluarga yang tiba-tiba ingin menambah rute perjalanan ke Magelang dan Yogyakarta. Tentu, sang sopir ingin uang tambahan dan para tetua di keluarga sepakat untuk menambah biaya.

Meski sebenarnya masalah biaya sudah teratasi, tetapi dalam hati kecil saya ada yang tidak pas. Saya memperkirakan jarak tempuh ke Magelang yang cukup jauh dan kemacetan di Yogyakarta yang sangat padat harus bisa ditempuh dalam waktu singkat. Kebetulan, kami berangkat pada hari Kamis pagi dan direncanakan sudah kembali ke Malang hari Sabtu pagi. Kami menginap semalam di Kota Solo.

Saya merasa, dengan hanya satu sopir untuk perjalanan sejauh itu, rasanya cukup riskan. Apalagi, di dalam mobil minibus banyak lansia turut serta. Sementara, sepupu saya dan anggota keluarga lain di mobil lainnya dan menyetir secara bergantian. Benar saja, ketika pulang ke Malang melewati tol Solo-Ngawi, saya merasakan mobil mulai oleng saat menuju pintu tol Ngawi. Saya yang berada di sebelah sopir melihat sopir sedang mengunyah kuaci dengan mata yang hampir terpejam. Ia mengatakan bahwa ia harus tidur beberapa saat agar bisa menyetir dengan nyaman.

Saya pun mulai panik dan langsung memutuskan agar mobil menepi dahulu di rest area terdekat. Takut ia mengalami micro sleep. Apesnya, seluruh anggota keluarga di dalam mobil sedang tertidur pulas karena hari sudah malam. Hanya saya berdua dengan sopir yang terjaga. Hati saya mulai tak karuan ketika mobil berjalan tidak seenak sebelumnya. Saya mencoba mengobrol dengan sopir agar tidak mengantuk tetapi sudah mulai kehabisan bahan bicara.

Untunglah, tak lama kemudian mobil yang saya tumpangi sampai di rest area dan saya langsung mempersilakan sopir untuk tidur di tempat yang ia rasa nyaman. Walau ada keluhan dari anggota keluarga lainnya mengapa berhenti lagi, saya tak peduli. Keselamatan menjadi prioritas daripada ada kejadian yang tak diinginkan. Nah, dari kejadian yang saya alami dan beberapa kejadian kecelakaan yang melibatkan minibus, ada beberapa poin penting seputar penyewaan mobil seperti ini untuk jarak jauh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline