Suka atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari kita harus berkutat dengan program aplikasi lembar kerja Microsoft Excel (Ms. Excel).
Program dari Windows ini banyak digunakan terutama di perkantoran. Tidak saja di perkantoran, Ms. Excel juga banyak digunakan di lembaga pendidikan terutama sekolah.
Ada banyak kegiatan di sekolah yang membutuhkan aplikasi ini. Mulai dari perekaman siswa dalam rapor, nilai harian, data guru dan siswa, SKP bagu guru PNS, dan lain sebagainya.
Berbagai kegiatan tersebut tidak lagi dilakukan secara manual tetapi harus menggunakan Ms. Excel. Biasanya, pihak Dinas Pendidikan memiliki file Ms. Excel khusus untuk mengerjalan berbagai kegiatan tersebut agar laporan bisa seragam dan struktur.
Tidak hanya itu, penggunaan Ms. Excel juga dilakukan untuk memudahkan pengecekan keadaan yang sesungguhnya dari sekolah tersebut.
Sayangnya, tidak semua Sumber Daya Manusia (SDM) di sebuah sekolah mampu mengoperasikan Ms. Excel dengan baik. Ini tak lepas dari kompetensi di sebuah sekolah yang tidak memberi syarat menguasai Excel.
Memang, beberapa sekolah -- terutama swasta -- kini kerap memberi syarat tersebut bagi calon guru yang akan melamar. Namun, sebagian besar sekolah masih memiliki SDM guru yang belum mampu mengoperasikan Ms. Excel dengan baik.
Atas dasar itu, Ms. Excel kerap menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar guru -- terutama guru senior -- yang belum bisa menggunakan aplikasi ini.
Mereka kerap was-was, pusing tujuh keliling, dan cemas ketika ada kegiatan yang harus menggunakan Ms. Excel. Terlebih, jika kegiatan tersebut memiliki jangka waktu yang amat mepet semisal memasukkan nilai rapor.
Rasa cemas dan was-was mereka bisa dimaklumi. Selama menempuh jenjang pendidikan formal, mereka belum pernah mendapatkan pelajaran mengenai aplikasi ini.