Lihat ke Halaman Asli

Ikrom Zain

TERVERIFIKASI

Content writer - Teacher

Sisa Semangat Pedagang Suvenir di Tengah Sepinya Kunjungan Candi Mendut dan Pawon akibat Pandemi

Diperbarui: 17 Juni 2021   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Saya masih memilih candi-candi kecil untuk menemani liburan saat ini.

Selain sepi karena tak banyak pengunjung, aturan ketat yang biasanya diberikan oleh pengelola candi membuat hati saya menjadi lebih tenang. Atas alasan itulah, selepas turun dari bus Trans Jateng, saya pun berjalan kaki keluar dari Terminal Borobudur.

Memesan ojek daring saya lakukan untuk menghindari zona merah. Tujuan saya pada liburan singkat hari itu adalah Candi Mendut dan Candi Pawon. Dua candi ini berada tidak jauh dari Candi Borobudur. 

Meski dekat dan saya beberapa kali ke Candi Borobudur, saya belum pernah sama sekali mengunjunginya. Bahkan, Candi Mendut yang saya lewati kala menuju Candi Borobudur pun tak pernah saya jejaki.

Tidak masuk dalam paket liburan Candi Borobudur membuat dua candi ini kerap terabaikan. Saat masih mengajar dulu dan mendampingi siswa saya liburan, operator wisata lebih memilih memasukkan wisata belanja dibandingkan tur ke candi ini. 

Padahal menurut saya, dengan berhenti sekitar 30 menit saja, mendatangi dua candi ini sebagai tujuan tidaklah masalah. Toh masih ada banyak waktu yang terisisa. 

Makanya, ketika siswa sekolah berlibur ke Borobudur, mereka tidak tahu bahwa ada dua candi lain yang jika ditarik garis lurus letaknya masih segaris dengan candi terbesar di dunia tersebut.

Saya memutuskan naik ojek daring karena lumayan capek juga jika berjalan kaki. Apabila saya datang bersama rombongan, lebih asyik sebenarnya naik delman atau menyewa mobil VW yang kini mulai ngehits di sekitaran Candi Borobudur. 

Tak apalah, ojek daring sudah menjadi penyelamat di mana pun dan kapan pun. Saya pun tiba di Candi Mendut tak sampai 5 menit dari area Terminal Borobudur.

Baru turun dari sepeda motor dan memberi rating sang driver, saya langsung didatangi oleh seorang ibu-ibu paruh baya dengan menenteng empat buah kaos bergambar Candi Mendut. 

Ia meyakinkan saya untuk membeli kaos yang dijualnya. Hampir tiga kali tawaran itu saya tolak karena saya ingin masuk ke candi dulu. Meski begitu, ia masih kekeuh agar saya bisa melihat kembali barang dagangannya selepas menikmati candi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline