Beberapa hari terakhir, saya menjadi rajin membaca tafsir mimpi yang ada di internet.
Walau saya tahu apa yang saya baca tidak selalu benar, tetapi tetap saja karena mimpi sejenis tersebut berulang, saya jadi penasaran. Apa kira-kira yang akan saya hadapi pada masa mendatang, terlebih dalam waktu singkat.
Beberapa hari ini, saya mimpi sedang menjalani ujian sekolah. Mimpi yang bagi saya aneh karena saya sudah lama tak sekolah
Ada kalanya, mimpi yang saya alami berakhir dengan kesuksesan saya mendapatkan nilai bagus dalam ujian sekolah. Namun, seringkali pula dalam fragmen mimpi tersebut, saya tak menyelesaikan satu pun soal ujian sekolah yang saya hadapi.
Dalam tafsir mimpi yang saya baca di internet, ada beberapa kesimpulan yang diberikan oleh beberapa orang. Namun, dari semua paparan tersebut, saya mendapatkan kesimpulan bahwa jika mimpi sedang ujian sekolah artinya kita sedang stres dan dilanda kesulitan hidup. Atau kita sedang menjalani tatangan cukup berat yang sedang berlangsung.
Gampangnya, saya sedang berada pada kondisi krisis berkepanjangan sehingga pikiran saya bercabang.
Walau tafsir seperti ini tidak selalu benar, tetapi ternyata bisa saya amini. Beberapa hari terakhir saya memang cukup kepayahan dalam menjalankan bisnis yang saya kelola. Kegiatan di dunia nyata ini pun menjalar ke dunia maya dengan kurang produktifnya saya dalam menulis.
Padahal, sudah diketahui bersama bahwa menulis dan membaca adalah cara saya menurunkan tensi masalah yang saya hadapi. Saya pun sering kalut dan hilang fokus serta tidak bisa mengikuti beberapa kegiatan, entah kegiatan blog, kegiatan dengan teman, atau dengan keluarga dengan baik.
Lalu, yang aneh, dalam mimpi tersebut, ada beberapa orang yang hadir dalam mimpi saya. Di antaranya adalah teman lama yang pernah berkaitan dengan usaha yang saya jalani. Eh tiba-tiba, saya diminta lowongan kerja untuk usaha yang saya jalani.
Awalnya saya ragu. Apakah saya dapat mempekerjakannya karena kami tak lama bersua dan sebenarnya saya belum butuh tenaga untuk tenaga pengajar.
Namun, saya punya feeling kuat bahwa ia tidak harus menjadi pengajar di bimbel saya. Ia bisa menjadi orang yang membantu saya dalam mengorganisasi kegiatan ini. Terutama, ia adalah seorang wanita yang tentu memiliki pemikiran dan cara kerja berbeda.