Tidak ada kesuksesan yang tanpa diiringi dengan kegagalan. Adagium ini masihlah sangat pas digaungkan hingga ini. Terlebih, kegagalan itu diterima pada suatu perlombaan. Sudah sering kita lihat berbagai atlet yang bisa menjuarai berbagai kejuaraan setelah berkali-kali gagal.
Banyak pula atlet yang akhirnya berhasil meraih medali setelah berkali-kali hanya mampu bertanding satu kali kemudian kalah. Mereka tetap berlatih hingga apa yang mereka inginkan bisa tercapai.
Ternyata, semangat ini pun berlaku pada peserta ajang kontes kecantikan. Ada beberapa peserta kontes kecantikan internasional yang seringkali gagal sebelumnya hingga mereka mencoba lagi peruntungan lain. Saat suatu kesempatan emas itu tiba dan dengan usaha keras kemnbali, mereka pun akhirnya bisa berhasil meraih kesuksesan itu.
Nama Catriona Magnayon Gray mungkin tidak asing bagi kita. Peraih titel Miss Universe 2018 itu adalah salah satu beauty queen yang tercetak sejarah.
Lantaran, gadis asal Filipina itu adalah sekian banyak peserta kontes kecantikan yang mengikuti dua kontes kecantikan besar sekaligus, yakni Miss World dan Miss Universe.
Cat -- sapaan akrab Catriona -- pernah mengikuti Miss World 2016 yang diadakan di Maryland Amerika Serikat. Saat itu, ia yang memenangkan kontes Miss World Philippines 2016 sebenarnya sudah menunjukkan performa terbaik. Ia bahkan bisa melaju ke babak 5 besar. Bahkan saat babak Q and A, jawaban darinya dirasa adalah jawaban terbaik. Sayang, Cat masih belum beruntung.
Ia hanya finis di babak 5 besar bahkan di bawah Miss Indonesia saat itu Natasha Manuela Halim yang berhasil meraih tempat ketiga. Walau banyak pihak yang menyatakan bahwa jawaban Cat sebenarnya lebih baik dibandingkan Natasha, tetapi dewi fortuna belum berpihak padanya.
Dua tahun kemudian, Cat kembali mengikuti ajang kontes kecantikan. Jika sebelumnya Miss World Philippines, maka pada tahun 2018 ia tampil pada ajang Binibining Pilipinas atau semacam Puteri Indonesia yang memiliki lebih dari 3 lisensi ajang kecantikan internasional.
Selama dua tahun Cat berlatih serius mematangkan diri. Mulai dari catwalk, photo shoot, dan tentunya Q and A. Cat juga serius dalam menyuarakan advokasinya yang bernama Paraiso. Sebuah upaya dalam mencegah pembunuhan atas mimpi anak-anak Filipina yang disebabkan kurangnya dukungan dan kebijakan.
Cat terus mendampingi anak-anak di wilayah Tondo, Manila yang dikenal sebagai kantung kaum miskin dan para pemulung di negeri itu.
Advokasinya yang sudah berjalan sejak Miss World dilanjutkan saat ia mengikuti Binibining Pilipinas dan Miss Universe. Ia memperbaiki apa yang masih kurang dan melebarkan sayap dengan membuka dukungan donasi yang lebih luas agar usahanya bisa berhasil.