Ning Stasiun Lempuyangan
Kutha Jogja sing dadi kenangan....
Aduh, pagi-pagi sudah ambyar.
Tak terasa, per 1 Maret 2020 ini, saya sudah menulis di Kompasiana selama 7 tahun. Sungguh, saya tak bisa berkata-kata lagi selain bersyukur dan mengucapkan terima kasih banyak untuk Kompasiana. Berkat Kompasiana, selama 7 tahun terkhir ini, saya mendapat banyak pembelajaran yang tak ternilai. Terutama, pembelajaran mengenai kepenulisan dan memandang kehidupan.
Sedikit bercerita, tulisan saya di Kompasiana memang hadir beberapa hari setelah saya membuat akun ini. Dalam tulisan tersebut, saya menulis mengenai pengalaman salah menaiki kereta api hingga tersesat di sebuah stasiun yang saya sendiri tidak tahu itu di mana. Terlebih, saat itu hujan turun deras dan saya tidak memiliki uang yang cukup untuk pulang.
Pengalaman unik ini sampai kapan pun akan menjadi kisah tak terlupakan. Tak hanya sebagai tulisan pertama, peran Kompasiana yang bersedia menampung tulisan ini sangat bermakna. Sebuah tulisan yang masih sangat sederhana, kacau, dan tentunya mengundang tawa untuk membacanya akan menjadi memori abadi dalam hidup saya.
Tulisan pertama ini pun membuka tulisan lain yang berani saya tulis di Kompasiana. Perlahan tapi pasti, saya mulai berani untuk menulis hal-hal lain di sekitar saya. Saya bisa lebih bersemangat untuk menulis lagi dan lagi hingga tak terasa bisa menerbitkan sebuah buku tentang perjalanan kereta api. Makanya, untuk menandai momen bersejarah ini, saya ingin sedikit berbagi dan mengajak rekan-rekan semua untuk menuliskan kisah mengenai perjalanan kereta api.
Nah, jika berminat, Kompasianer bisa menulis dengan ketentuan sebagai berikut.
- Menulis tentang kisah kereta api. Bisa di dalam kereta, di peron stasiun, di depan stasiun sambil menunggu mantan, atau bahkan di dekat lokomotif dan depan perlintasan kereta. Boleh menyisipkan gambar atau pun video. Tidak harus naik kereta api ya, yang penting masih berhubungan dengan kereta api.
- Tulisan harus kisah nyata (bukan fiksi).
- Boleh kisah tentang perjalanan mengenai KA Lokal, KA Jarak Jauh, Kereta Komuter Jakarta (KRL), MRT, LRT, KA Bandara, KA Wisata, Museum KA, atau pun kereta api yang ada di luar negeri. Yang penting bukan kereta gantung atau kereta kuda si dia.
- Harus ditulis di Kompasiana dengan menyertakan label "keretaambyar" (tanpa spasi) di setiap artikel yang ditulis.
- Jumlah kata tidak dibatasi.
- Artikel yang ditulis tidak menyinggung SARA.
- Event dimulai dari Senin, 10 Februari 2020 hingga berakhir pada 29 Februari 2020 pukul 23.59 WIB.
- Bagi peserta yang sudah menulis artikelnya, diharapkan bisa berkomentar pada artikel ini dengan menyertakan link artikel.
- Pemenang akan diumumkan pada 1 Maret 2020.
- Tiga pemenang akan mendapatkan masing-masing satu buah buku "Just A Rail Trip" dengan ongkos kirim ditanggung saya sendiri.
- Keputusan hasil pemenang tidak dapat diganggu gugat.
Bagaimana, tertarik untuk mencoba tantangan ini? Rugi kalau tidak ikutan karena saya yakin ada banyak kisah perjalanan kereta api yang asyik untuk diceritakan. Jadi, ayo kumpulkan memorimu mengenai kisah-kisah ambyar tentang perjalanan kereta api. Keikutsertaan para Kompasianer sangat saya harapkan. Jika ada hal yang belum jelas, bisa hubungi saya lewat pesan di Kompasiana atau melalui DM di medsos saya.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H