Lihat ke Halaman Asli

Ikrom Zain

TERVERIFIKASI

Content writer - Teacher

Kebijakan Pembelian Tiket KA Lokal yang Perlu Dievaluasi

Diperbarui: 28 Oktober 2019   02:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana loket KA lokal di Stasiun Maguwo Yogyarakta. - Dokumen Pribadi

"Wah, kalau 18 D dan E di ujung sana, Pak. Di dekat toilet. Kalau 9 A dan B malah di ujung yang sana."

Sepasang suami istri dan kedua anaknya yang masih kecil tampak bingung dengan tempat duduk yang mereka dapat. Ini kali pertama mereka membeli tiket kereta lokal secara daring. Ini kali pertama pula mereka terpisah dalam jarak yang cukup jauh.

"Itu masih mending, Pak. Kemarin ada yang suaminya di gerbong 3 eh istrinya di gerbong 4" celetuk penumpang lain yang juga mengalami nasib yang sama. Terpisah dengan anggota keluarganya yang lain.

Walau terlihat tidak mengenakkan lantaran akan kesulitan jika sang penumpang tersebut turun, nyatanya itu belum seberapa. Ada beberapa lansia yang tidak kebagian tempat duduk karena baru membeli tiket di stasiun.

Mereka tetap membeli tiket karena sudah jauh-jauh datang ke stasiun pada hari sebelumnya tetapi tidak dapat dilayani oleh petugas tiket. Kebijakan baru ini memang cukup membuat miris. Penjualan tiket di stasiun hanya bisa dilayani 3 jam sebelum keberangkatan. Untuk pembelian mulai H-7, maka PT KAI hanya bisa melayaninya melalui aplikasi.

Twit yang menggambarkan seorang ibu yang gagal membeli tiket KA lokal. - @hanimuhammads. - Screenshoot pribadi

Walau calon penumpang  sudah jauh-jauh menuju stasiun dan berpanas-panas berjalan, ketika sampai di loket mereka akan ditolak. Mereka akan dilayani jika membeli tiket 3 jam sebelum keberangkatan. Jelas, kebijakan yang seakan semena-mena ini banyak menimbulkan pro kontra.

Banyak pihak yang merasa, PT KAI terlalu tergesa-gesa dalam melaksanakan kebijakan ini. Tidak semua masyarakat paham dengan adanya teknologi digital. Dan tidak semua paham mengenai penggunaan aplikasi KAI Acces dan dompet digital LinkAja.

Terutama, masyarakat golongan lansia dan dari kalangan menengah ke bawah. Yang mereka tahu, membeli tiket ya dengan mengantre di stasiun. Meski spanduk informasi mengenai kebijakan ini sudah terpasang di semua stasiun, tak semua tahu bagaimana cara menggunakannya. 

Padahal, langkah-langkah membeli tiket di aplikasi cukup sulit dipahami bagi orang yang jarang menggunakannya. Seperti, memilih stasiun asal dan tujuan, memilih jenis kereta dan jadwal perjalanan, melakukan pembayaran melalui LinkAja, hingga mengecek apakah transaksi yang mereka lakukan berhasil atau tidak.

Mau membantu tapi ada kebijakan pemesan harus bagian dari penumpang. Ya gimana ya. - Screenshot pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline