Lihat ke Halaman Asli

Ikrom Zain

TERVERIFIKASI

Content writer - Teacher

Mengurai Beberapa Kesulitan Saat Menyusun Sebuah Buku

Diperbarui: 13 Januari 2019   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. - iapwe.org

Ngeblog itu seperti jalan sehat sedangkan menulis buku itu seperti lari maraton.

Iya, saya akhirnya merasakan perbedaan besar itu. Sudah bertahun-tahun saya memang mencoba untuk tetap konsisten dalam menulis blog. Puji syukur, saya masih diberi kesempatan untuk bisa terus memberi sesuatu kepada khalayak mengenai apa yang saya miliki sambil belajar banyak mengenai dunia kepenulisan ini.

Tapi, pada suatu ketika, saya merasa hampa. Dengan rutinitas ngeblog yang saya jalani sembari terus melakukan aktivitas di dunia nyata, pada suatu titik saya mulai merasakan sebuah kejenuhan. Apa iya tulisan saya hanya berakhir di dunia maya saja tanpa ada tindak lanjut lebih jauh lagi. Bukan bermaksud mengecilkan peran narablog yang sekarang semakin berkembang, namun ada satu hal yang belum saya dapatkan.

Tulisan-tulisan saya memang akan mendapat keterbacaan yang cukup pada awal penayangannya. Ia akan banyak mendapat komentar dan tanggapan lain sembari saya mendapat kepuasan dari atensi tersebut. Walau demikian, kala usia tulisan itu sudah mulai uzur, entah sudah berlalu beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian, rasanya ada sesuatu yang hilang.

Selain kehangatan konten yang saya buat mulai basi, ruh tulisan yang mulai samar, dan tanggapan yang semakin berkurang, ada satu hal lain yang menjadi momok kala saya menuangkan tulisan di blog. Saya sering kesulitan mengakses tulisan lama saya. Kalau tidak kesingsal alias lupa kapan saya menulis, bisa jadi tulisan saya hilang. Meski, saya belum pernah dan jangan sampai kehilangan tulisan blog, baik di Kompasiana maupun di blog pribadi.

Maka, atas dasar itu saya bertekad kuat untuk menyusun sebuah buku. Sebagian kumpulan tulisan di blog dan sebagian lain tulisan baru saya. Saya sih, hanya nothing to loose. Tak bermaksud mendapat keuntungan finansial ataupun kepopuleran. Yang penting, tulisan saya tak hilang dan lebih rapi terjilid dalam sebuah buku yang ber-ISBN. Itu saja.

Lantas, saya mulai fokus mendalami kegiatan menulis saya. Jika biasanya saya melakukan Puasa Daud, alias sehari menulis sehari tidak, kini lebih banyak waktu yang terucrahkan untuk menulis. Tak ada hari tanpa menulis dan menyunting tulisan. Nah, dari kegiatan menyepi selama hampir dua bulan ini, saya akan coba uraikan kesulitan-kesuliatan yang saya alami. Kesulitan yang bermuara pada masih minimnya jam terbang saya dalam menulis buku solo.

Pertama, saya sering kehilangan ritme menulis. Tak seperti menulis di blog, menulis buku ini cukup sulit untuk menemukan ritme yang tepat. Biasanya, saya menemukan ritme pada pertengahan tulisan. Ketika itu, beberapa ide yang awalnya hanya berupa ide pokok dalam layout menulis yang saya buat bisa dengan enaknya tersambung. Terlebih, saya sering menemukan "nada" yang tepat di dalam tulisan yang saya buat.

Ketika saya menggabungkan opini dan fakta yang saya dapat dalam kemasan frasa atau kalimat yang saya susun, di situlah saya menemukan kepuasan dalam menulis. Nah, dalam menulis buku ini, beberapa kali, meski tidak sering, saya kehilangan ritme itu. Susunan kalimat yang menggambarkan opini dan fakta yang saya temukan serasa hampa. Tak semenarik saat menulis di blog. Garing.

Lantas, mengapa itu bisa terjadi?

Alasan utama yang bisa saya simpulkan sementara karena saya hanya menulis tentang satu topik saja. Cerita perjalanan. Jika biasanya pada tulisan di blog saya mengolah berbagai topik yang saya jadwal sedemikian rupa, maka saya tak bisa melakukannya di dalam penulisan sebuah buku. Mau tak mau ya saya harus menulis menegnai akomodasi, jalannya cerita, hingga tips-tips traveling. Topik itu yang terus berulang setiap hari. Dari Senin sampai Senin lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline