Lihat ke Halaman Asli

Ikrom Zain

TERVERIFIKASI

Content writer - Teacher

Karnaval Kampung, Lebih dari Sekadar Adu Kreativitas Warga Kampung

Diperbarui: 18 September 2018   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bapak-Bapak dan Mas-mas cantik dalam sebuah karnaval. - Dokumen Pribadi.

Para penonton tergelak dengan aksi Bapak-Bapak dan Pemuda yang dengan anggun menari menggunakan baju kebaya dan dengan rambut palsu yang aduhai.

Mereka tampak kompak mengikuti alunan musik rancak yang keluar dari pengeras suara di atas sebuah truk. Terus melangkah dan tersenyum bak para bidadari yang turun dari kahyangan, gerakan gemulai mereka tak henti-hentinya mendapat apresiasi dari sorotan mata dan kamera para pentonton.

Itulah sekilas gambaran salah satu kontingen karnaval kampung dari salah satu RT yang berada di rumah saya. Rombongan tersebut adalah salah satu rombongan dari empat belas RT yang berpartisipasi dalam karnaval RW dalam peringatan HUT RI ke-73 Agustus silam.

Walau mereka tidak melewati rute jalan-jalan poros kota seperti halnya karnaval kota, bukan berarti kehadiran mereka tak ditunggu. Tetap saja, beberapa jam sebelum karnaval dimulai, area jalan-jalan kampung nan sempit yang menjadi rute karnaval telah disesaki warga yang ingin menonton. Selain tak jauh dari rumah mereka, para peserta karnaval yang notabene adalah tetangga maupun anggota keluarga sendiri adalah daya tarik utama karnaval ini.

Ibu-ibu yang berlenggak-lenggok dalam balutan busana Melayu. - Dokumen Pribadi.

Antusiasme masyarakat yang cukup tinggi pada karnaval kali ini bukanlah terjadi begitu saja. Walau merupakan agenda rutin yang dilaksanakan tiap tahun, namun pada perjalanannya seringkali mengalami pasang surut. Ada kalanya ramai oleh banyak peserta, namun juga seringkali hanya diikuti oleh beberapa peserta.

Biasanya, semua RT menampilkan banyak peserta dengan kreativitas beragam, namun tak jarang pula ada RT yang hanya mengeluarkan anak-anak kecil dalam mobil bak terbuka. Tak mengikutkan orang-orang dewasa yang sesungguhnya menjadi nyawa dari karnaval ini.


Kurangnya antusias beberapa RT pada beberapa karnaval sebelumnya dipengaruhi banyak faktor. Tentu, faktor utamanya adalah kemampuan pemangku RT yang tidak mampu mengorganisasi warganya dengan baik dalam even karnaval ini. Faktor ini juga diikuti dengan karakteristik warga RT yang dipimpinnya.

Salah satu tantangan dalam karnaval adalah mengumpulkam Bapak-Bapak dalam satu barisan penuh dna berjoged rancak. - Dokumen Pribadi,

Kadangkala, ada RT yang warganya benar-benar kompak dan inisiatif untuk mengikuti karnaval ini. Mereka bahkan sudah tak sabar mempersiapkan diri beberapa bulan sebelum pelaksanakan karnaval ini dilakukan. Ide-ide kreatif pun disusun sedemikian rupa agar saat tampil dalam gelaran karnaval mereka bisa menyuguhkan atraksi yang menarik perhatian.

Kepanitiaan kecil yang mencakup berbagai tugas dan kewajiban pun dibentuk. Ada yang bertugas mencari ide, mencari bahan baku untuk pakaian, lagu yang akan dipakai, dan lain sebagainya. 

Alasan hanya setahun sekali seringkali menjadi alasan utama tingginya minat warga RT yang antusias seperti ini. Dalam benak mereka, inilah saat yang tepat untuk menunjukkan kekompakan yang ada di lingkungan mereka kepada masyarakat luas.

Namun, ada pula ada RT yang beberapa warganya kurang antusias dalam mengikuti karnaval ini. Bagi mereka, tak ada hal yang bisa diambil dari kegiatan karnaval ini. Karnaval pun dianggap membuang-buang waktu dan tenaga. Lebih baik menonton daripada ikut bagian langsung. Jika mayoritas warga RT tersebut memiliki hal demikian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline