Lihat ke Halaman Asli

Ikrom Zain

TERVERIFIKASI

Content writer - Teacher

Apa Bedanya Malang dengan Batu?

Diperbarui: 16 April 2018   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerbang Kota Wisata Batu - Dokumentasi Pribadi

Pertanyaan konyol itu selalu menjadi pertanyaan utama dari rekan-rekan yang akan mengunjungi Kota Wisata Batu dan para driverojek online yang membawa saya ketika berada di luar kota.

Ketika mereka menemukan hasil pencarian tempat-tempat wisata yang ada di Malang, kata kunci utamanya adalah Batu. Ketika mereka menemukan tempat-tempatinstagramabel dengan latar belakang berbagai pegunungan, yang keluar adalah daerah dengan kata kunci Batu. Dan ketika mereka menemukan aneka tempat hiburan keluarga, kata kuncinya pun sama, Batu. Bahkan ketika mereka menemukan oleh-oleh khas Malang, maka yang ada adalah segala hal tentang Batu. Apel, dan segala macam olahan keripiknya. Lantas, apa bedanya Batu dan Malang ?

Malang Raya

Peta Malang Raya - Dokumen Penas XIV 2014

Daerah yang sering disebut orang sekarang ini sebagai Malang sebenarnya adalah suatu terminologi dari kawasan yang disebut Malang Raya. Secara administratif, Malang Raya adalah kumpulan 3 kabupaten dan kota di Jawa Timur yang dahulu merupakan bekas wilayah Karasidenan Malang saat penjajahan Belanda. Ketiga kabupaten dan kota ini adalah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Selain tiga kabupaten tadi, ada juga Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten dan Kota Probolinggo, serta Kabupaten Lumajang. Namun, kabupaten dan kota tersebut saat ini tidak dimasukkan dalam Malang Raya.

Malang Raya menempati daerah bagian tengah selatan Jawa Timur yang dilintasi oleh pegunungan dan terdapat beberapa gunung besar. Maka tak heran, daerah ini banyak menyimpan potensi alam yang luar biasa yang cocok untuk pariwisata. Nah, sedikit penjalasan tadi membuka pencerahan sedikit tentang Batu. Jadi, Batu adalah bagian dari Malang Raya. Sehingga, banyak orang yang menyebutnya sebagai Batu, Malang.

Penyebutan ini tak lepas dari sejarah panjang Batu yang merupakan bagian dari Kabupaten Malang. Dulunya, Batu adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Meskipun hanya berstatus kecamatan pada awalnya, namun perkembangan Batu sangatlah pesat. Perkembangan ini ditunjang oleh banyaknya tempat wisata yang ada di Batu. Batu pun tumbuh menjadi kecamatan yang paling maju dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Malang.

Perkembangan yang pesat ini membuat Batu dinaikkan statusnya menjadi Kota Administratif pada 6 Maret 1993. Yang dulu SD pernah menyimak pelajaran IPS pasti tahu apa itu yang disebut Kota Administratif. Tepat sekali. Kota Administratif adalah suatu wilayah, baik kecamatan maupun  gabungan kecamatan yang akan dipersiapkan sebagai kota otonom. Kota Administratif juga memiliki walikota, namun tak memiliki perwakilan DPRD layaknya kota lainnya.

Selama menjadi Kota Administratif, Kota Batu semakin tumbuh. Banyak wisatawan yang datang sehingga pendapatan daerah ini semakin meningkat. Selepas reformasi, keberadaan kota administratif dihapuskan. Kota Administratif yang belum siap untuk menjadi daerah otonom sendiri dileburkan kembali ke kabupaten induknya. Salah satunya adalah Jember. Nah untuk Batu sendiri, karena sudah mampu menjadi kota otonom, maka oleh pemerintah pusat dinaikkan statusnya menjadi Kota Batu.

Sejak menjadi Kota Administratif, Alun-alun batu sudah terkenal dengan icon Apel di tengahnya - Dokumen Pribadi

Tepat pada tanggal 17 Oktober 2001, Kota Batu resmi berpisah dari Kabupaten Malang. Sejak resmi "merdeka", kota ini semakin melesat. Memoles daerahnya. Membangun pesat industri wisatanya. Para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara datang. Pada 2016 kemarin, sebanyak 3,9 juta wisatawan datang ke Batu.

Jumlah yang cukup besar dan akan terus meningkat, mengingat pembangunan tempat wisata masih terus dilakukan. Hanya dalam kurun waktu 16 tahun, Kota Batu berhasil terus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)nya. Sektor pariwisata Kota Batu sendiri menyumbang sekitar 65 % dari PAD totalnya. Jumlah yang cukup signifikan. Meski sayang pada 2017 kemarin sang walikota tertangkap tangan oleh KPK karena kasus dugaan korupsi.

Museum Angkut, tempat wisata paling dicari di Kota Batu - Dokumen Pribadi

Nah yang tak banyak orang tahu, Kota Batu ini masih mengalami sengketa wilayah dengan sang induk, Kabupaten Malang. Salah satunya, adalah sengketa mengenai batas wilayah. Beberapa daerah menjadi rebutan dua daerah otonom ini. Salah satu yang cukup menarik adalah sengketa Gunung Banyak. Gunung ini sendiri menjadi primadona bagi para wisatawan terutama karena keindahan alamnya dan sering digunakan untuk olahraga paralayang. Kedua daerah ini bersikukuh wilayah Gunung Banyak masuk teritorialnya. Entah siapa yang benar, yang jelas wilayah ini adalah wilayah yang memiliki potensi luar biasa.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline