Lihat ke Halaman Asli

Ikrom Zain

TERVERIFIKASI

Content writer - Teacher

Bisnis Online Mallnya Bodong Apa Enggak?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (http://www.situsputih.com)

Sebulan terakhir ini, ponsel saya diramaikan oleh teman-teman yang sedang menjalankan usaha online di ini (klik). Awalnya saya biarkan saat ada seorang teman yang rajin mengirim SMS dengan pesan “Mau dapat penghasilan tambahan tanpa kerja dan hanya duduk manis?”……. dst. Lalu ada teman lagi yang mengirim WA dengan nada hampir sama. Terakhir, teman geng satu kuliah selalu menyiarkan broadcast BBM dengan isi yang hampir sama. Karena saya penasaran, saya mencari informasi seputar bisnis tadi di internet.

[caption id="" align="aligncenter" width="445" caption="Ilustrasi (http://www.situsputih.com)"][/caption]

Dari berbagai sumber informasi, saya paling mantep dengan sumber ini. Saya terkejut karena awal mula bisnis online ini didirikan oleh seorang berkebangsaan Malaysia di sebuah negara antah berantah bernama Samoa yang terletak di Samudra Pasifik. Saya jadi ingat cerita Mbak T (pengarang buku The Naked Traveler) yang pernah mengunjungi negara di Samudra Pasifik. Bagaimana bisa, sebuah bisnis online yang katanya bisa menggandakan uang berkali lipat diawali di sebuah negara kecil dan antah berantah. Menghindari pajak? Itu misteri yang pertama.

[caption id="" align="aligncenter" width="493" caption="Bagaimana mungkin sebuah bisnis online internasional dimulai di sebuah negara yang harus dizoom pada peta? (http://www.beautifulpacific.com/)"][/caption]

Misteri selanjutnya menurut situs perusahaan tadi, bisnisnya merupakan bisnis online shopping. Nah kalau online shopping berarti kan ada barang-barang yang dijual. Atau dapat dikatakan ada contoh barang yang dijual. Saat melihat situs online Mall bisnis online tadi, apa yang saya dapat? Memang banyak barang-barang yang dijual, tapi rata-rata semuanya produk asal Malaysia. Nah bagaimana dengan Indonesia? Jangan kaget, langsung saja anda klik ini. Bisa anda simpulkan sendiri?

Misteri ketiga adalah model membership yang dilakukan. Dari penjelasan yang saya tangkap modelnya hampir sama dengan MLM-MLM lain. Gaet member sebanyak-banyaknya. Meski dibalut dengan sebuah “stiker”. Jadi, saat anda menjadi member bisnis tadi, anda akan diberi stiker berisi peek kredit. Peek kredit itu bisa digunakan untuk membeli barang-barang di online shop tadi. Nah yang aneh ada peraturan yakni saat anda mengitip barang (melihat barang) yang kemungkinan akan anda beli, maka peek kredit anda tadi akan berkurang sekian persen, meski anda tidak membelinya (ini termasuk riba’ bukan ya? Cmiiw), Jadi, semakin anda banyak “melihat” barang, maka peek kredit anda akan semakin habis dan habis. Jika anda mampu menarik member baru, anda juga akan mendapat reward sekian dolar. Reward yang anda dapatpun tak bisa diuangkan, namun hanya bisa dibelikan melalui “pasar online” tadi. Maka dari itu, meski dibalut bisnis online, praktik bisnis ini hampir sama kan dengan MLM-MLM lainnya?

Misteri keempat yang tak kalah pentingnya adalah masalah perizinan. Rupanya, bisnis ini masih “abu-abu”. Berdasarkan informasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), perusahaan yang menaungi bisnis tadi hanya mengantongi izin berupa portal web dan konsultasi manajemen bisnis. Bukan untuk investasi dan himpunan dana dari masyarakat. Terkait pengimpunan dana ini, BKPM telah mengeluarkan peringatan terhadap bisnis online ini. Hal ini disebabkan para penggiat bisnis ini juga menarik dana dari masyarakat. Saat akan bergabung dengan bisnis ini, maka anggota baru diwajibkan membayar uang sekitar 2,5 juta rupiah. Surat peringatan dari BKPM dapat anda akses di sini. Terlebih, jika ada sebuah perusahaan yang akan menghimpun dana dari masyarakat, maka harus ada izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nah perusahaan tadi belum ada izin dari OJK.

Itulah beberapa misteri yang bisa saya paparkan mengenai bisnis tadi di samping misteri-misteri lainnya. Memang mencari uang dengan cara mudah adalah impian banyak orang. Tapi paling tidak, berpikirlah logis dulu, Kalau sekiranya tak masuk di akal maka berpikirlah 1000 kali sebelum memutuskan. Sudah banyak sekali kedok penipuan dengan bisnis online ini. memang kelihatan heboh di awal, tapi siapa tahu di akhir?

Bagi saya sendiri lebih baik jika ada uang menganggur lebih baik dijalankan usaha yang nyata, seperti usaha bimbingan belajar yang mulai saya rintis. Atau usaha teman saya yang bergerak di bidang makanan. Paling tidak, kita tahu segala hasil dan resikonya. Memang hasil yang didapat dengan bisnis “nyata” tak terlalu banyak. Namun pelan tapi pasti, perkembangan untuk bisa sukses itu ada. Bukan dengan sulapan dan duduk manis.

Saya tak menyalahkan para penggiat bisnis online ini. Tapi bersikaplah kritis agar hidupmu berakhir manis. Terakhir, uang bukanlah segalanya meski kita memang butuh uang. Sekian, mohon maaf jika ada kesalahan. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline