Lihat ke Halaman Asli

Ikrom Zain

TERVERIFIKASI

Content writer - Teacher

Acara Interaktif TV Lokal yang Cukup Berperan

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1400902304818933658

Seberapa sering anda melihat TV lokal? Pertanyaan yang cukup menggelitik. Pasti dengan jawaban beragam, tapi bisa diduga, jawaban mayoritasnya adalah Tidak. Anda akan lebih sering melihat acara TV nasional atau TV internasional (TV berbayar).

Berbicara TV lokal, sebenarnya nafas untuk membuka keran seluas-luasnya terhadap keberadaannya sudah disahkan negara melalui UU No. 32 tahun 2002. Namun, UU ini sepertinya terkesan mengambang terhadap perkembangan TV lokal.

Sejak dikeluarkannya UU tersebut, memang di berbagai daerah mulai tumbuh TV lokal dengan ciri khasnya masing-masing. Tapi, seiring berjalannya waktu, semangat mereka dalam memberikan alternatif siaran mulai jauh panggang daripada api. Padahal, dengan adanya TV lokal ada beberapa harapan yang dapat disematkan.

Pertama, adanya keterbukaan informasi terhadap perkembangan di suatu daerah tersebut. TV lokal akan memiliki kelebihan untuk menggali segala potensi dan permasalahan mengenai daerah tersebut. TV lokal akan memiliki kemampuan  dan porsi lebih dibandingkan TV nasional mengenai daerahnya.

Kedua, adanya peran serta dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan di daerah tersebut. Contohnya mengenai kebudayaan, wisata, dan kondisi sosial masyarakat. Gambaran ini akan sulit dilakukan secara keseluruhan oleh TV nasional. TV lokal memiliki kelebihan untuk melakukan siaran ini. Dengan adanya siaran mengenai aspek kehidupan daerah ini, warga di daerah tersebut akan semakin menjaga nilai-nilai budayanya.

Penulis mengamati beberapa TV lokal di kota penulis (Malang) masih belum melakukan hal-hal tersebut. Seringkali mereka merelay iklan-iklan home shopping, obat pembersih wajah, dan sejenisnya dalam durasi yang cukup panjang. Kalau tidak demikian, mereka merelay acara dansa kalangan kelas atas, juga dengan durasi yang amat sangat panjang.

Sebenarnya, dari beberapa acara TV lokal yang kurang memuaskan tersebut, ada beberapa acara yang patut untuk dipertahankan. Salah satunya adalah acara interaktif mengenai berbagai permasalahan yang ada di daerah tersebut. Sebuah TV lokal melakukannya dengan cukup apik beberapa bulan terekhir ini. Sebuah TV lokal bernama Malang TV membuat sebuah acara bernama Malang Hari Ini. Acara ini merupakan program yang mirip dengan Suara Anda yang ditayangkan oleh Metro TV.

[caption id="attachment_308298" align="aligncenter" width="448" caption="Seorang presenter Malang TV sedang memandu acara Malang Hari Ini (Dok. Pribadi)"][/caption]

Meskipun terkesan sebagai plagiasi, tapi paling tidak acara ini cukup bermanfaat. Warga Kota Malang dan sekitarnya dapat berkomentar, memberi saran, hingga berkeluh kesah terhadap kotanya. Pemandu acara akan memberikan beberapa pilihan berita yang nantinya dipilih oleh pemirsa dan ditanggapi melalui sambungan telepon.

Dari beberapa episode yang penulis amati, cukup banyak manfaat yang bisa didapat. Antara lain banyaknya laporan mengenai masalah perkotaan, seperti banjir, parkir, sistem satu arah di daerah pendidikan, hingga masalah ketertiban pasar tradisonal. Tak hanya itu, sesekali ada seorang warga yang merupakan seorang pemerhati masalah perkotaan urun rembug dalam menyelesaikan masalah tersebut. Dari sini timbul sebuah umpan balik, tak hanya keluh kesah yang didapat, namun juga alternatif pemecahannya.

Memang model acara interaktif ini cukup mampu menjadi tumpuan dalam menyelesaikan masalah. Jika dibandingkan dengan menulis opini warga di surat kabar, maka interaksinya akan tidak seeefektif acara ini. Misalkan begini. Saat ada sebuah masalah mengenai lahan parkir, para pemirsa akan saling pro dan kontra. Jika pemancu acara mampu membawakan acara dengan baik, maka pro kontra ini akan menemui sebuah titik terang pemecahannya. Di sini peran pemandu acara juga penting.

Namun, rupanya, TV lokal tersebut masih harus memperbaiki acaranya. Seringkali pemirsa yang menelepon keluar dari topik pembicaraan. Dan itu tak diberi batasan oleh pemandu acara. Seperti pada episode kemarin saat diangkat topik mengenai  penataan pedagang kaki lima (PKL) di lingkungan alun-alun Kota Malang yang semakin semrawut. Banyak sekali pemirsa yang justru berbicara masalah lain, bahkan ada yang wadul seputar penarikan uang LKS di sekolah. Akibatnya, durasi untuk membicarakan topik utama menjadi berkurang. Tidak ada kesimpulan yang bisa didapat. Pemirsa lain yang juga ingin berkesempatan bergabung dengan topik tadi juga tak bisa melakukannya. Inilah yang harus menjadi perbaikan bagi TV lokal tersebut mengingat betapa pentingnya acara ini.

[caption id="attachment_308300" align="aligncenter" width="336" caption="PKL di kawasan alun-alun Kota Malang yang cukup mengganggu pemandangan. Masalah ini bagai dua mata sisi yang harus segera dicarikan alternatif pemecahannya agar tak ada yang merasa dirugikan. (Dok. Pribadi)"]

1400902736793304054

[/caption]

Acara interaktif ini sebenarnya juga telah dilakukan TV lokal lain. Agropolitan Televisi (ATV), stasiun milik Pemkot Batu, yang sekarang terintegrasi dengan Kompas TV juga melakukan hal yang sama. Sebuah acara bertajuk I Love Malang Raya disiarkan setiap pagi. Di acara ini juga sering dihadirkan berbagai pihak seperti dari SKPD untuk membicarakan beberapa permasalahan di Malang Raya. Hanya saja sayangnya, acara ini dutayangkan saat pagi hari, saat orang bekerja, tidak seperti acara Malang Hari Ini yang ditayangkan pada jam utama (prime time), yakni pada pukul 19.30 WIB.

Disadari atau tidak. ,model acara interaktif ini menjadi nyawa utama bagi stasiun TV lokal untuk bisa bersaing dengan TV nasional. Semoga saja acara-acara seperti ini terus ditingkatkan, juga acara-acara berbobot mengenai daerah. Sukses untuk kemajuan TV lokal. Salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline