Sekilas tidak ada yang janggal dengan seruan yang sudah tidak asing berikut ini, “Ayo Semangat” atau “Semangat” dalam percakapan sehari-hari kita, baik secara lisan maupun tulisan. Seruan ini bermaksud baik yaitu agar lawan bicara bersemangat dalam mengerjakan sesuatu atau bersemangat secara umum. Dalam bahasa alay atau bahasa gaul anak muda zaman sekarang, terdapat seruan serupa yang juga populer, yaitu “Cemungud, kakak”.
Namun, sebagai salah satu penutur awam bahasa Indonesia, penulis pernah bertanya-tanya, tepatkah seruan ini jika diperhatikan dari sudut logika berbahasa? Kemudian penulis merujuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) luar jaringan (offline) versi 1.15 yang terpasang pada komputer jinjing penulis, “semangat” adalah kata benda, seperti halnya “keberanian” dan “keseriusan”, bukan kata sifat atau kerja. Dengan demikian, menyerukan “Ayo semangat” setara dengan menyerukan “Ayo keberanian” dan “Ayo keseriusan”. Kedua seruan terakhir ini terdengar janggal, karena yang seharusnya adalah, “Ayo berani” atau “Beranilah” dan “Ayo serius” atau “Seriuslah”.
Jadi, kalau kita ingin menerapkan logika berbahasa yang benar, seharusnya kita mengatakan “Ayo bersemangat” atau “Bersemangatlah”, meskipun “Ayo bersemangat” lebih panjang daripada “Ayo semangat”. “Bersemangat” adalah kata sifat seperti halnya “berani” dan “serius”.
Mengingat bahasa yang terus menerus berkembang, memang mungkin saja suatu saat “semangat” juga akan menjadi kata sifat secara resmi lewat pencantuman status tersebut di KBBI. Namun, sekarang ini lebih baik kita membiasakan diri berseru “(Ayo) Bersemangatlah” bukan “Ayo semangat”, terutama dalam bahasa tulisan resmi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H