Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Igo

mahasiswa

TIM KKN-PPM UGM 2019 UNIT UPAU, KEB. TABALONG, KALIMANTAN SELATAN MENYELENGARAKAN FESTIVAL

Diperbarui: 23 Agustus 2019   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat, 9 Agustus 2019, Tim KKN-PPM UGM 2019 Unit Upau, Kalimantan Selatan menyelengarakan festival yang berjudul "Green And Culture Festival" di SMP N 2 Upau. Festival ini merupakan persembahan sekaligus bukti nyata kontribusi mahasiswa KKN dalam mengembangkan lingkungan yang hijau, ramah, dan nyaman.  Festival tersebut terbagi menjadi tiga bagian, yaitu penanaman, pertunjukan seni, dan expo. Festival tersebut merupakan opening seremini dari acara penanaman yang akan dilakukan di beberapa titik di Kecematan Upau dengan jumlah tanaman kurang lebih 2 ribu.

Penampilan seni tarian Dayak Deah

Expo yang ditampilkan dalam festival ialah berbagai jenis barang dari kelompok atau organisasi baik skala kecil maupun besar yang ada di berbagai desa yang ada di Upau. Dianataranya ialah senjata khas Dayak, yaitu Mandau, pakaian adat yang tebuat dari kulit kayu, pengobatan tradisional khas Dayak, dan pernak-pernik yang terbuat dari anyaman rotan dan bambu salah satunya ialah gelang. 

Selain  barang bernuansa suku Dayak ada beberapa stan expo yang menampilkan barang yang sudah modern, yaitu usaha dari anak-anak SMP N 2 Upau dan BUMDes desa masingai II. Alasan ditampilkannya dua stan tersebut  ialah memperkenalkan usaha yang dapat dikembangkan oleh organisasi kecil skala desa ataupun sekolah yang dapat memberikan manfat secara langsung bagi perekonomian desa.

Festival yang diadakan oleh tim KKN tersebut turut mengundang Bupati Tabalong, Camat Upau, dan seluruh kepala desa yang ada di Kecematan Upau untuk melakukan penanaman secara simbolik. Penanaman tersebut diharapkan dapat menjadi kekuatan tersendiri dalam mewujudkan Kec. Upau yang hijau. Festival tersebut diharapkan akan terus ada karena dianggap mampu mempertahankan, mengembangkan, dan memperkenalkan sanggar-sanggar seni yang ada teruta sangga  seni khas Dayak Deah.

Penanaman secara simbolik oleh pemerintah kab. Tabalong, dinas Kehutanan, kepala se-Upau desa atau yang mewakili

Festival tersebut dimulai pada puku 09 pagi hingga 05 sore, yang dimeriakan oleh berbagai sanggar pertunjukan dari kecematan Upau. Sanggar-sanggar yang banyak ditampilkan ialah sanggar  khas Dayak, yang menampilkan bebagai tarian. 

Salain itu, ada satu tarian modern yang dibawakan oleh sanggar dari SMA N 1 Upau, yang bertemakan modern dance. Selain sanggar-sanggar tersebu ada satu sanggar yang sanggat berbeda yang berasal dari Jawa Timur, yaitu kesenian jatilan Kuda Lumping berasal dari desa Masingai II. 

Selain penampil-penampil yang sudah dicanangkan, ada satu pertunjukan yang tidak dicanangkan, yaitu penampilan big box dari seorang sukarelawan yang mengaku sebagai alumni SMP N 2 Upau dan ia mengaku pernah bergabung dengan salah satu komunitas Big Box yang ada di  Kabupaten Tabalong melalui wawancara singkat. Ia bernama Nopan Mardiansyah.

Festival Green And Culture tersebut berakhir dengan sukses meskipun dengan pesiapan yang bisa dikatakan disela-sela kesibukan proker yang harus diselesaikan oleh masing-masing mahasiswa, sub unit, klaster, dan unit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline