Lihat ke Halaman Asli

Ikon Sauki

Mahasiswa UIN Khas Jember

Tradisi Petik Laut Muncar banyuwangi

Diperbarui: 15 Agustus 2024   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berlangsungnya Petik Laut. Sumber : Mahasiswa KKN

Di Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, kegiatan KKN terasa berbeda dengan pengalaman lainnya, terutama karena saya berkesempatan untuk ikut serta dalam acara Petik Laut, sebuah tradisi yang kaya akan budaya dan spiritualitas.

Pagi itu, suasana desa sudah mulai ramai sejak dini hari. Warga berduyun-duyun menuju pantai, membawa sesajen, makanan, dan hasil laut terbaik mereka. Perahu-perahu nelayan dihias indah dengan warna-warna cerah, layaknya karya seni yang siap mengarungi samudra. Saya dan teman-teman KKN ikut dalam hiruk-pikuk ini, mencoba memahami makna di balik setiap ritual yang dilakukan.

Berlangsungnya Petik Laut. Sumber : Mahasiswa KKN

Saat perahu-perahu mulai berlayar ke tengah laut, saya merasakan kebersamaan yang begitu kuat. Warga saling berbagi cerita tentang hasil laut mereka, tentang harapan dan doa-doa yang dilantunkan agar mereka diberi keberkahan dalam mencari nafkah. Di tengah laut, saya menyaksikan sesajen yang perlahan-lahan diturunkan ke air, diiringi dengan doa dan ucapan syukur kepada Sang Pencipta.

Rasanya seperti menyatu dengan alam, di mana laut bukan hanya sumber penghidupan, tetapi juga bagian dari kehidupan spiritual masyarakat Muncar. Petik Laut bukan sekadar tradisi, tetapi juga wujud harmoni antara manusia dan alam, yang sudah berlangsung selama berabad-abad.

Saya pulang dengan hati yang penuh, bukan hanya karena pengalaman yang didapat, tetapi juga karena merasakan sendiri betapa dalamnya ikatan masyarakat dengan tradisi mereka. Petik Laut mengajarkan saya bahwa di balik setiap kebiasaan yang terlihat sederhana, ada makna yang begitu kaya dan mendalam, yang mungkin hanya bisa dipahami dengan ikut serta dan merasakannya langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline