Lihat ke Halaman Asli

Inovasi 3 Dimensi Globe Guna Meningkatkan Kemampuan Spacial Siswa Buta Warna Pada Mata Pelajaran IPAS di Sekolah Dasar

Diperbarui: 28 Juni 2024   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media 3 Dimensi Globe pada pembelajaran IPAS di Sekolah Dasar

Nama : I KOMANG AGUS SETIAWAN

NIM : 2311031104

Universitas Pendidikan Ganesha

Kemampuan spasial-visual merupakan kemampuan seseorang dalam memahami, membayangkan, mengingat, ataupun berpikir dalam bentuk visual. Dimana anak yang memiliki kemampuan ini juga mampu memahami berbagai media visual seperti diagram, peta, infografis, lukisan, dan masih banyak lagi dan Kecerdasan spasial adalah salah satu keterampilan penting yang harus dikembangkan sejak dini, khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di sekolah dasar. Namun, kita juga harus mengetahui tantangan yang dihadapi oleh seorang siswa buta warna dalam memahami konsep spasial yang sekarang sering kali diabaikan. Untuk mengatasi permasalah tersebut, mungkin saja guru bisa menerapkan atau mengembangkan inovasi-inovasi yang mampu menjembatani keterbatasan visual seorang siswa buta warna. Inovasi yang bisa kami berikan yaitu Inovasi 3 Dimensi Globe yang meningkatkan kemampuan spasial siswa buta warna pada mata pelajaran IPAS di Sekolah Dasar. Inovasi ini merupakan langkah yang sangat positif dalam meningkatkan kemampuan spasial siswa buta warna pada mata pelajaran IPAS di Sekolah Dasar. Dengan menggunakan teknologi 3 Dimeni ini, siswa buta warna dapat lebih mudah memahami konsep-konsep abstrak dan ruang dalam pelajaran IPAS. 

Dalam pembelajaran IPAS, dimana kemampuan spasial sangat penting karena siswa perlu memahami konsep yang berkaitan dengan ruang dan bentuk. Bagi siswa yang memiliki keterbatasan dalam menentukan warna atau disebut dengan buta warna. Namun, dengan adanya inovasi 3 Dimensi Globe tersebut, siswa buta warna dapat lebih mudah memahami konsep ruang dan bentuk melalui pengalaman visual yang lebih nyata. Selain itu, inovasi ini juga dapat membantu siswa buta warna untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan motivasi belajar mereka. Dengan teknologi 3 Dimensi, pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan interaktif bagi siswa, sehingga mereka dapat lebih mudah terlibat dalam proses belajar. Inovasi 3 Dimensi Globe Guna Meningkatkan Kemampuan Spasial Siswa Buta Warna Pada Mata Pelajaran IPAS di Sekolah Dasar. Buta warna adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan membedakan beberapa warna tertentu. Dalam konteks pembelajaran IPAS, di mana peta, grafik, dan diagram berwarna sering digunakan, siswa buta warna dapat mengalami kesulitan yang signifikan. Misalnya, peta yang menunjukkan data populasi atau iklim dengan kode warna tertentu bisa menjadi hambatan besar bagi mereka untuk memahami informasi tersebut.

Globe 3 Dimensi adalah representasi dari planet Bumi dalam 3 dimensi yang mencangkup kedalaman, lebar, dan tinggi. Dalam konteks ini tidak hanya menunjukkan peta dunia secara visual, tetapi juga memberikan pengalaman taktil yang memungkinkan siswa untuk merasakan permukaan dan bentuk geografi. Ini biasanya dibuat menggunakan perangkat lunak atau teknologi cetak 3 dimensi untuk menciptakan model perembelajaran Globe dan juga bisa menggunakan media pembelajaran kongkret. Jadi dari inovasi globe 3 Dimensi ini kita bisa memunculkan gaya belajar siswa buta warna yang setidak nya efektif untuk diterapkan. Menurut saya ada beberapa manfaat muncul dari penggunaan globe 3 Dimensi untuk siswa buta warna, yaitu dari Pengalaman Belajar seorang siswa, dimana Globe 3 Dimensi memungkinkan siswa untuk berinteraksi langsung dengan objek, yang dapat membantu mereka memahami konsep spasial dengan lebih baik. Melalui sentuhan, siswa dapat merasakan perbedaan ketinggian gunung, kedalaman lautan, dan batas benua tanpa tergantung pada warna dan dengan mengurangi ketergantungan pada warna, Globe 3 Dimensi dapat diakses oleh semua siswa, termasuk mereka yang buta warna. Fitur-fitur seperti teks braille atau penanda taktil dapat ditambahkan untuk meningkatkan aksesibilitas yang terakhir adalah Peningkatan Memori dan Pemahaman siswa. Studi menunjukkan bahwa pembelajaran melalui pengalaman langsung dan interaksi fisik dapat meningkatkan retensi memori dan pemahaman konsep. Globe 3D memberikan pengalaman multisensorik yang kaya, yang sangat bermanfaat dalam proses belajar. Dalam inovasi ini kita nantinya bisa mengimplementasikan penggunaan Globe 3 Dimensi di sekolah dasar dengan mengadakan pelatihan guru terlebih dahulu, dimana Guru perlu dilatih untuk menggunakan globe 3 Dimensi secara efektif dalam pengajaran IPAS. Mereka harus memahami cara mengintegrasikan alat ini ke dalam kurikulum dan bagaimana menyesuaikan metode pengajaran untuk siswa buta warna. Sekolah juga perlu berinvestasi dalam pengadaan globe 3D yang dirancang khusus untuk aksesibilitas. Ini termasuk globe dengan teks braille, penanda taktil, dan mungkin fitur audio yang menjelaskan berbagai bagian dari globe. Dalam kurikulum juga harus diperhatikan mengapa karena Globe 3 Dimensi harus diintegrasikan ke dalam kurikulum IPAS dengan cara yang sistematis. Guru harus merancang kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan Globe ini untuk berbagai topik, mulai dari geografi hingga fenomena alam. 

Dari Penggunaan Globe 3 Dimensi sebagai media dalam pembelajaran IPAS di SD sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa yang memiliki keterbatasan membedakan warna. Hal ini berdasarkan hasil penelitian dibuktikan dengan hasil peningkatan prestasi belajar dengan menerapkan media Globe pada siswa buta warna di Sekolah Dasar. Selain itu juga dari pelaksanaan inovasi ini dari hasil pemanfaatan Globe mampu meningkatkan keaktifan pada muatan pelajaran IPS. Hal tersebut dilihat dari perkembangan hasil belajar siswa sebagai berikut: Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sunguh,Kemauan untuk menerima pelajaran dari guru meningkat,Perhatian dan motivasi siswa terhadap pelajaran dan pengajar meningkat, Siswa sudah mampu aktif mengikuti pelajaran,Siswa sudah berani untuk bertanya dan mengajukan pertanyaan. Dalam penggunaan media Globe juga turut memudahkan siswa untuk menerima materi. Pembelajaran yang termuat pada pelajaran IPAS. Media Globe 3 Dimensi membuat siswa lebih mudah memahami bentuk muka bumi yang sesungguhnya dalam skala yang kecil serta dapat mengajarkan siswa menunjukkan letak suatu tempat pada titik tertentu. Selain meningkatnya hasil belajar pada muatan IPS, pemanfaatan media Globe memiliki kelebihan yaitu siswa lebih aktif dalam pembelajaranSelain itu, dalam kelas siswa cenderung lebih fokus dan konsentrasi terhadap penyampaian materi dengan media pembelajaran yang digunakan guru, perilaku siswa yang sering mengganggu siswa lainnya saat pembelajaran menjadi berkurang, pemahaman mendalam terhadap setiap materi pembelajaran yang diberikan, dan menambah motivasi belajar.

Jadi inovasi 3D Globe merupakan solusi yang efektif untuk meningkatkan kemampuan spasial siswa buta warna dalam mata pelajaran IPAS di sekolah dasar. Dengan menggunakan teknologi ini, siswa buta warna dapat memahami konsep-konsep secara lebih baik, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar mereka. Inovasi ini juga membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, tantangan yang dihadapi oleh siswa buta warna dalam pembelajaran dapat diatasi. Hal ini memperkuat konsep inklusi dalam pendidikan, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. Sebagai pendidik, kita perlu terus mengembangkan metode pembelajaran yang inklusif agar setiap siswa dapat meraih potensi maksimalnya, tanpa terkecuali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline