Lihat ke Halaman Asli

Ikma SS

Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2/ Unesa

Perjalanan Pendidikan Nasional

Diperbarui: 25 Desember 2022   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi

Pendidikan adalah tempat atau wadah untuk seorang manusia dapat mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting agar sseseorang bisa bertumbuh dengan baik. Di Indonesia sendiri tujuan pendidikan juga digunakan sebagai salah satu tujuan Negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Berbicara tentang pendidikan di Indonesia selalu tak lepas dari peranan bapak pendidikan Indonesia yaitu KI Hajar Dewantara, untuk mengenang jasa beliau terhadap perjalanan pendidikan Indonesia bahkan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara yaitu 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Pada zaman kolonial pendidikan hanyalah salah satu upaya yang digunakan untuk menyiapkan tenaga kerja bagi kepentingan penguasa. Pada tahun 1854 beberapa bupati mendirikan Sekolah Kabupaten yang bertujuan untuk mendidik calon pegawai, di saat itu pembelajaran hanya terbatas pada kemampuan membaca, menulis, dan menghitung. Selain itu, pelajar hanya terdiri dari beberapa orang yang memang berasal dari keluarga terpandang dan berkuasa.

Perjuangan Ki Hajar Dewantara dimulai dari berdirinya Tamansiswa pada tahun 1922 di Yogyakarta kemudian berkembang ke seluruh kepulauan di Indonesia yaitu, Jawa, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Sunda Kecil dan Maluku. Tamansiswa bukan hanya sebagai tempat belajar, namun juga sebagai cita-cita baru, yang menginginkan  perubahan radikal  dalam pendidikan dan pengajaran. Tamansiswa lahir sebagai gerbang emas kemerdekaam dan kebebasan kebudayaan bangsu.

Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu menurut Ki Hajar Dewantara untuk mendidik anak harus juga disesuaikan pada kodrat alam dan kodrat zamannya. Kodrat alam berkaitan dengan karakteristik yang dimiliki oleh setiap anak secara individu dan lingkungan alam tempat anak berada. Sementara kodrat zaman berkaitan dengan perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara inilah maka sebagai pendidik haruslah kita dapat memahami karakteristik setiap peserta didik yang berbeda-beda serta memberikan teladan yang baik  untuk membekali peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat untuk kedepannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline