Lihat ke Halaman Asli

Sejauh Mana Campur Tangan Orang Tua dalam Penentuan Karir Anak?

Diperbarui: 10 Oktober 2018   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa yang anda lakukan ketika mendekati waktu Ujian Nasional saat SMA? Sibuk belajar untuk mempersiapkan UN atau sedang bingung-bingungnya memilih program studi apa yang akan ditekuni untuk jenjang selanjutnya? 

Saya rasa ini adalah fase-fase terberat bagi anda yang sudah ataupun masih mengenyam bangku SMA. Terutama ketika anda dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan, "mau kuliah di universitas mana?", "jurusan apa yang diambil?" dan sebagainya.

Memang ketika Di Sekolah Menengah Atas (SMA), ketika mendekati waktu Ujian Nasional selain sibuk belajar untuk menghadapi UN, siswa juga dihadapkan dengan pilihan kemana mereka akan melanjutkan studi di perguruan tinggi dan program studi apa yang akan mereka pilih yang secara otomatis menjadi gerbang pembuka bagi karir mereka kedepannya. 

Saat inilah guru BK membuka kesempatan bagi para siswa untuk melakukan konseling. Ketika guru BK melakukan konseling tentang pilihan mereka untuk melanjutkan studi, banyak dari siswa yang mengeluhkan kebingungan mereka dalam memilih. Salah satu faktor utama yang memicu kebingungan tersebut adalah pilihan orang tua yang tidak sejalan dengan pilihan siswa.

"Pak/Bu, saya bingung. Saya senangnya di bidang ini, tapi orang tua saya menginginkan saya mengambil bidang ini karena prospek kerjanya bagus dan gajinya cukup besar. Selain itu bidang ini juga langka."

"Pak/Bu, orang tua saya tidak setuju jika saya mengambil bidang ini. Padahal saya sudah bidang ini cocok untuk saya dan sesuai dengan passion saya. Orang tua saya bilang kalo bidang ini prospek kerjanya tidak bagus, nanti mau kerja apa setelah lulus?"

Seperti itulah kira-kira curhatan dari para siswa saat melakukan konseling dengan guru BK di sekolah. Disini guru BK sebagai konselor berusaha untuk mengarahkan dan membimbing siswa sampai siswa benar-benar bisa menentukan pilihan mana yang harus mereka pilih. 

Dalam kasus ini guru BK akan menanyakan kepada siswa bidang apa yang sebenarnya mereka sukai, apa bakat mereka dan hal-hal lain yang sekiranya membantu siswa untuk lebih mengenal potensi dalam dirinya sehingga mereka mulai terarah untuk menemukan solusi atas masalah tersebut. Setelah siswa dapat menentukan pilihan, guru BK akan meminta siswa untuk menceritakan hasil konseling ini kepada orang tua mereka.

Namun kembali lagi, siswa tetap saja mengeluhkan hal yang sama meskipun mereka sudah memberikan penjelasan kepada orang tua mereka sesuai dengan hasil konseling.

"Mama maunya kamu milih jurusan ini, nanti ketika kerja kerja gajinya besar. Masa depan kamu terjamin."

"Papa nggak setuju kamu milih jurusan ini. Prospek kerjanya tidak terlalu bagus, percuma kamu kuliah mahal-mahal tapi ujung-ujungnya susah cari pekerjaan".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline