Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Farissa

Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

Sudahkah Anda Menanam Satu Batang Pohon Saja?

Diperbarui: 5 Februari 2024   16:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dokumentasi Pribadi

Ada ungkapan inspiratif dari ahli filsafat ekonomi, E.F. Schumacher, penulis buku terkenal bertajuk Small is Beautiful atau Kecil itu Indah menyatakan; "Jika setiap orang menanam satu pohon saja sepanjang usia hidupnya, maka dia sudah ikut menyelamatkan bumi dari kehancuran!"

Walaupun kelihatan begitu sederhana ungkapan di atas, kenyataannya tidak setiap orang senang atau meluangkan waktu untuk melakukannya. Sungguhpun seseorang memiliki lahan atau perkarangan luas, apakah dia tinggal di perkampungan, pedesaan atau perumahan di wilayah perkotaaan, belum tentu meluangkan waktunya untuk menanam sebatang pohon. Malah sering dapat disaksikan lahan-lahan itu dibiarkan kosong melompong.

Padahal menanam satu pohon untuk sekali seumur hidup bukanlah pekerjaan berat dan bahkan dapat dilakukan sambil lalu tanpa menguras tenaga, waktu hingga uang. Malah bisa saja satu batang pohon itu dapat diperoleh secara gratis.

"Semaikan saja biji buah-buahan maka akan diperoleh bibit gratis!"

Di sisi lain ada juga orang yang tidak memiliki sisa lahan di rumahnya, justru rajin menanam pohon. Itu dilakukan di pot-pot besar atau di drum-drum bekas.

Ada pula di depan rumah sisi kanan kiri memanfaatkan sedikit sisa bahu jalan untuk menanam pohon. Orang-orang ini menyadari akan arti pentingnya pohon bagi kelestarian lingkungan dan kelangsungan hidup secara keseluruhan dan Sustainable.

Kesadaran seperti ini penting sekali ditanamkan bagi setiap orang agar terdorong untuk serius menanam pohon walau hanya satu batang.

Ahli filsafat ekonomi itu juga mengatakan;

"Hutan pepohonan seperti halnya kulit manusia yang memainkan peran penting (vital) dalam melindungi tubuh kita dari segala bahaya mengancam. Demikian pula halnya dengan hutan pepohonan yang lebih dari sebuah batas atau lapisan kulit, karena bersifat vital bagi kelangsungan lingkungan hidup global secara keseluruhan."

Dari pendapat ahli filsafat tersebut, akankah kita bisa membayangkan, bagaimana kita dapat hidup tanpa adanya pepohonan di muka bumi ini? Seperti halnya bagaimana mungkin kita dapat hidup tanpa adanya kulit!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline