Olahraga lari merupakan salah satu olahraga favorit saya. Selain mampu mengeluarkan keringat lebih cepat, olahraga ini juga lebih cepat membakar kalori. Jadi sangat cocok dan murah untuk menurunkan berat badan saya yang saat ini sedang naik-naiknya. Hampir setiap akhir pekan saya rutin berolahraga lari mengelilingi kompleks perumahan tempat saya tinggal. Kadang saya berlari pagi menyusuri pantai yang ada di kampung. Menghirup udara segar sambil berlari menjadi kenikmatan tersendiri yang patut disyukuri, apalagi disuguhi panorama alam yang indah.
Mungkin memang ada rasa bosan berlari menikmati pemandangan alam yang hanya itu-itu saja, tapi apa boleh buat, dikampung saya cuma ada pantai, bukit-bukit dan hutan. Berbeda dengan yang ada di Jogjakarta. Ingin rasanya bisa ikut ajang lari Mandiri Jogja Marathon (MJM), karena nuansa dan pengalamannya pasti berbeda dan lebih "wah" dibanding olahraga lari biasa yang sering saya lakukan.
Bagi yang gemar olahraga lari, siapa yang tidak mau sambil berlari dapat menikmati keindahan dan keistimewaan alam Jogja di sekitar lokasi penyelenggaran, hingga pertunjukan kekayaan seni, budaya, sejarah, hingga peninggalan arkeologinya yang memukai dan mempesona. Semuanya itu tentu menjadi hadiah tersendiri dan penyuntik semangat bagi para pelari MJM.
Rupanya, tidak hanya hal-hal di atas itu saja, diketahui pelari juga dapat mengunjungi dan menikmati festival kuliner tradisional khas Jogja dan berbagai potensi wisata lain di Jogja sebelum/sesudah ajang Mandiri Jogja Marathon. Wah! Suatu ajang lari rekreasi nan prestisius yang patut didambakan bagi siapapun, baik yang suka lari ataupun tidak. Rasanya tak sabar untuk ikut berbondong atau berkumpul sejak shubuh di lokasi start dan finish di sekitar atau kawasan Candi Prambanan.
Sejak pertama kali di dilaunching pada April 2017, peminat Mandiri Jogja Marathon dari semua kalangan semakin ramai saja. Bahkan, kegiatan Mandiri Jogja Marathon tahun 2019 ini, dipastikan akan diikuti 7.500 pelari dari sembilan negara. Wah, wah! Sepertinya akan menjadi tren baru bagi warga dan negara-negara tersebut yang menyadari pentingnya hidup sehat.
Untuk diketahui, Mandiri Jogja Marathon (MJM) merupakan inovasi dari Bank Mandiri dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia. Tentunya hal ini, akan memberi ruang bagi ekonomi kreatif yang mempelopori wadah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan beragam Komunitas di Kota Yogyakarta. Siapa saja yang ingin membuka lapak UMKM, stan komunitas dan lainnya, sepertinya dapat langsung mendaftarkan diri ke panitia.
Betapa tidak, panitia MJM dengan tangan terbuka bagi para pelaku UMKM dan stan komunitas mendaftarkan diri untuk membuka lapak UMKM ataupun stan komunitas secara gratis. Wah! Dapat dipastikan warga dan para pelari dari sembilan negara dapat berbelanja aneka produk ekonomi kreatif dari pengrajin Yogya di MJM.
Tingginya minat, animo atau antusiasme para pecinta olahraga lari dan pelaku UMKM dan stan komunitas terhadap MJM, tentunya juga menarik minat para sponsor. Saya yakin para sponsor sudah antre jauh-jauh hari sebelum acara dimulai. Beberapa produk sponsor yang ikut mensukseskan ajang MJM ini antara lain dapat dilihat pada beberapa foto di bawah ini;
Disamping itu, tingginya minat para pecinta olahraga lari dari berbagai negara menjadi tantangan tersendiri bagi Pemprov DIY untuk menjadikan MJM sebagai ajang memperkenalkan Yogyakarta ke dunia.
Menurut Vice President Corporate Communications Bank Mandiri Rudi As Aturridha dalam jumpa pers, Kamis (4/4/2019) mengatakan,
"Dari seluruh peserta sebanyak 85,31 persen berasal dari luar Yogyakarta," ujarnya.
Saya pikir dengan banyaknya peserta dari luar Yogyakarta, event ini dapat memberi ruang silaturahmi antar masyarakat kota, baik dalam dan luar Yogyakarta dengan para pelari dari 9 (sembilan) negara tersebut. Apalagi masyarakat Yogyakarta terkenal dengan kehangatan dan keramahtamahannya. Ruang silaturahmi di sini dapat digunakan untuk sosialisasi program-program pemerintah dan BUMN Bank Mandiri, ngobi bareng dan menikmati beragam kesenian tradisional.