Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Farissa

Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

Mewujudkan Keluarga Harapan melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

Diperbarui: 2 Maret 2019   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melakukan pertemuan membahas mengenai kesadaran hukum dan perundang-undangan yg berlaku pd keluarga (dok pri).

Seperti kita ketahui bersama, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Kondisi suatu keluarga mempunyai arti penting dalam proses pembangunan. Mengapa? Tidak lain dan tidak bukan karena dalam tingkatan tertentu kondisi keluarga dapat menjadi ukuran bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Di samping itu, dari keluargalah diharapkan lahir penerus bangsa yang tangguh dan berkarakter yang akan membawa masa depan bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Sangatlah tepat jika pemerintah suatu negara mengadakan sistem pembinaan keluarga yang menjangkau sasaran yang tepat sebanyak dan sesering mungkin, seperti pada keluarga yang tidak mampu atau miskin. 

Di Indonesia ada yang namannya Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga atau  disingkat PKK. Saya pikir gerakan ini menjadi salah satu upaya kita bersama untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, sehingga terwujudlah yang namanya Keluarga Harapan yakni keluarga yang dapat hidup sehat sejahtera, maju dan mandiri.  

PKK memiliki sejarah yang cukup panjang. Sebelum huruf "P" di awal berganti menjadi "Pemberdayaan", PKK adalah gerakan masyarakat yang bermula dari seminar Home Economic di Bogor tahun 1957. Seminar tersebut berhasil berhasil merumuskan sepuluh segi kehidupan keluarga, hingga lahirlah sepuluh program pokok  PKK  sampai sekarang ini.

Adapun sepuluh program pokok PKK yang dimaksud adalah:

1. Penghayatan dan pengamalan Pancasila

2. Gotong royong

3. Pangan

4. Sandang

5. Perumahan dan tata laksana rumah tangga

6. Pendidikan dan keterampilan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline