Beberapa waktu lalu, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) telah meminta mengkaji ulang program beasiswa bidik misi yang diluncurkan pemerintah melalui Menteri Pendidikan Nasional sebagaimana yang diberitakan Kompas.com. yang menyatakan bahwa tahun 2010 jumlah peserta bidik misi untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tidak mencapai quota dan hanya mementingkan kelompok tertentu saja, seperti, adanya kasus "ngaku miskin padahal tidak".
Program beasiswa bidik misi diperuntukkan untuk mahasiswa miskin dan berprestasi. semangat belajar dan untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi sangat besar sehingga jalan apapun ditempuh demi tuntasnya pendidikan tinggi mereka. Menurut Ketua Aptisi, prestasi cemerlang identik dengan keluarga mampu (ekonomi mapan) yang pemenuhan gizinya tidak ada masalah. Bahkan, bimbingan belajar (les privat) juga mereka tempuh demi prestasi akademik di sekolahnya.
Lantas bagaimana dengan Perguruan Tinggi Swasta?
Menurut ketua Aptisi, Jumlah mahasiswa di PTS saat ini rata-rata menurun. Kuota mahasiswa di PTN semakin diperbesar, mereka (PTS, red.) semakin sulit bersaing.
beberapa bukti kalau pemerintah tidak adil :
1. Pemerintah memberikan beasiswa yang lebih banyak dibandingkan dengan PTS
2. Pemerintah melonggarkan pembuatan program Studi baru bagi PTN yang sudah ada di PTS sehingga PTN jadi lebih difavoritkan untuk dipilih. mestinya Pemerintah memikirkan kelangsungan hidup PTS yang sudah diberi ijin.
3. Pemerintah seharusnya melindungi PTS yang kecil-kecil, sekarang ini bagaikan "hidup segan mati tak mau". Meskipun ada beberapa PTS yang bisa bersaing dengan PTN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H