Arugula, tanaman dari Famili Brassicaceae, menarik perhatian tim mahasiswa Universitas Brawijaya yang dikenal sebagai Lima #TemanUB. Anggota tim, yaitu Muhammad Wildan Abdillah, Ariek Dwi Anggoro, Regita Pramesti Widyaningrum, Kashifa Maria Jihan, dan Ikhwan Adhirakha Mullatif, berasal dari Fakultas Pertanian dan MIPA, dan mereka dibimbing oleh Dr. Budi Waluyo, S.P., M.P. Tim ini bertujuan untuk menjelajahi potensi dan kandungan Arugula dalam konteks budidaya organik, khususnya dalam mengungkap manfaat senyawa Metabolit Sekunder yang dimilikinya.
Arugula memiliki karakteristik yang khas, dengan daunnya yang memiliki rasa unik, yaitu sedikit pahit dan pedas. Tanaman ini telah lama digunakan sebagai tanaman herbal dengan berbagai manfaat kesehatan yang terkait dengan senyawa-senyawa seperti karotenoid, vitamin C, serat, glucosinolate, flavonoid, dan senyawa fenolik. Rasa pahit pada daun Arugula, yang berasal dari senyawa glucosinolate, terbukti memiliki peran penting dalam menghambat pertumbuhan sel kanker.
Pada saat ini, budidaya Arugula masih sering mengandalkan metode tradisional, yang dapat mengancam kandungan senyawa bioaktif glucosinolate dalam tanaman tersebut. Senyawa glucosinolate ini memiliki potensi tinggi sebagai antioksidan yang dapat membantu melawan penyakit-penyakit serius seperti diabetes, kanker, obesitas, dan sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan teknik budidaya organik yang mampu menjaga kualitas dan kandungan nutrisi yang tinggi pada tanaman Arugula.
Salah satu pendekatan yang sedang dieksplorasi oleh tim adalah penggunaan formulasi pupuk dalam budidaya Arugula. Formulasi ini melibatkan pemberian pupuk organik Bio-slurry sebagai sumber nutrisi bagi tanaman, dan PGPR sebagai bakteri yang merangsang pertumbuhan tanaman serta memperbaiki kondisi media tanam. Dengan dosis yang tepat, formulasi ini dapat merangsang pertumbuhan yang optimal dan berdampak positif pada sintesis senyawa bioaktif seperti glucosinolate. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan formulasi terbaik antara Bio-slurry dan PGPR dalam budidaya Arugula secara organik.
Penelitian ini diharapkan akan memberikan wawasan strategis dalam pengembangan budidaya Arugula yang tidak hanya kaya akan manfaat kesehatan tetapi juga memiliki potensi sebagai "Tanaman Herbal Multifungsional". Selain itu, upaya ini akan memberikan kontribusi positif pada keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Penelitian ini adalah langkah awal menuju inovasi baru dalam budidaya tanaman yang berfokus pada kesehatan melalui metode budidaya organik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H