Lihat ke Halaman Asli

PKS Memang Nakal

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1371189691771523966

[caption id="attachment_248835" align="aligncenter" width="536" caption="dok. Viva.co.id"][/caption]

Ini tulisan ke-3 saya tentang PKS, eh ke-4 ya? hehe... saya selalu bersemangat mengulas tentang PKS, karena tulisan tentang PKS pasti ratingnya tinggi. Walaupun saya harus ikhlas dituduh sebagai agen PKS. Tidak apa-apa, saya kira kita semua tau, saya mulai nge-blog di kompasiana semenjak maret 2012, saya tidak muncul seketika, saya hanya mencoba memberi keseimbangan opini, kan media itu harus berimbang, iya gak sih.

Kali ini mengenai isu kenaikan BBM yang terus mencuat seiring dengan isu dikeluarkannya PKS dari koalisi SBY. Sikap pemerintah yang berencana menaikan harga BBM terus mendapat penolakan oleh masyarakat luas, tapi PKS yang juga menolak mendapat perhatian yang cukup serius. Penolakan PKS itu dinilai pencitraan, hehe... terus terang saya cukup geli dengan tuduhan itu. Yuk, kita lihat sejarah!

Seingat saya PKS menolak kenaikan harga BBM mulai dari tahun 2011 jauh sebelum kasus Suap Impor Daging menyerang mantan boss PKS Luthi Hasan Ishaq, terus di tahun 2012 pemerintah kembali berniat menaikan harga BBM, PKS kembali menolak, bahkan PKS harus membayar penolakan itu dengan satu menterinya (Menteri Riset dan Tekhnologi) dikeluarkan SBY. Mungkin PKS juga menyesal ketika itu. Ough...

Tapi di tahun sekarang; 2013 PKS kembali menolak kenaikan harga BBM, waduh... saya pikir PKS akan jera setelah menterinya satu dicopot. Rupanya PKS memang nakal, hehe...

Sampai di sini masih adakah di antara kita yang beranggapan PKS menolak kenaikan BBM karena pencitraan?? Kalau masih ada, kita harus mulai berani berpikir jernih.

Apakah PKS harus mengorbankan 3 menterinya yang memiliki kekuasaan masing-masing hanya untuk pencitraan? Kalau saya berpikir sebagai orang yang juga senang dengan dunia dagang, kalau tindakan ini diambil hanya untuk pencitraan PKS rugi besar, hitung-hitungan apa pun yang dipakai pasti rugi besar. Silahkan hitung sendiri, berapa anggaran yang dikuasai menteri PKS? Nah, kalau ini dikorbankan hanya untuk pencitraan, wkwkwk... rugi serugi-ruginya.

Dari sini, pikiran terbalik harus menyambutnya, o... kalau begitu sikap PKS menolak BBM ini  real menyuarakan aspirasi rakyat, lagi pula kalau melihat Andi Rahmat menjelaskan alasan PKS menolak BBM, suerrr... jauh lebih solutif.

Dan saya juga tidak bisa begitu saja melupakan kemenangan besar PKS di Jawa Barat dan Sumatera Utara di saat PKS dihantam. Di saat citranya buruk sekali, bahkan depertinya lebih hina dari parpol yang kasus kadernya jauh lebih banyak. Silahkan menilai, siapa yang pencitraan?? Siapa yang berjuang? Ingat loh, BLSM itu seperti BLT di periode lalu, dan lihat bagaimana citra partai mercy dan pengasuhnya melonjak tajam; lagu lama bray.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline