Lihat ke Halaman Asli

Sulitkah Bertanya?

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14169701241478605851

[caption id="attachment_356167" align="alignleft" width="172" caption="Dokumentasi Penelusuran Google"][/caption]

Pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dalam pembelajaran haruslah mempunyai tujuan yang jelas. Kesesuaian antara tujuan sebuah pertanyaan dengan pertanyaan yang diajukan menjadi sebuah hal penting yang perlu diperhatikan. Jangan sampai pertanyaan yang diajukan tidak sesuai dengan tujuan dari yang ingin dicapai. Tujuan pertanyaan yang diajukan hendaknya diarahkan agar memberikan dampak atau efek berpikir tingkat tinggi terhadap siswa. Misalnya untuk mengetahui pemahaman siswa tentang bentuk akar, maka sebaiknya tidak menanyakan apakah yang dimaksud dengan bentuk akar, namun dapat dirubah dengan menanyakan dengan sebuah contoh. Misalnya, Berikan contoh bentuk akar dan jelaskan mengapa contoh itu disebut bentuk akar?

Pada pembelajaran matematika pertanyaan disebut efektif jika pertanyaan yang diajukan memungkinkan seluruh kompetensi matematis dapat dievaluasi, tidak saja kemampuan mengingat, tetapi juga aspek komunikasi, keterampilan memecahkan masalah, aspek afektif-matematis (terampil, tekun, teliti/cermat, kreatif) juga harus dapat terdeteksi. Oleh karenanya sebagai guru matematika yang selama ini mungkin telah terjebak pada rutinitas pertanyaan yang hanya mempunyai tujuan yang tidak menyeluruh, berhijrah ke pola pertanyaan yang menuntut siswa untuk menjawab sesuai dengan pemikiran matematis sehingga dapat mewakili dari tujuan pertanyaan efektif adalah suatu langkah yang harus dilakukan. Dari yang tadinya menggunakan pertanyaan yang tertutup maka harus berpindah menggunakan pertanyaan yang open ended.

Berpindah dari rutinitas yang sudah lama dilakoni bukanlah hal yang mudah. Hal ini dapat dirasakan dalam program diklat online yang diselenggarakan P4TK Matematika pada beberapa sesi diskusi tentang pertanyaan efektif. Pengalaman pribadi ternyata praktik untuk membuat sebuah pertanyaan yang efektif sangatlah sulit, walaupun akhirnya dengan segala keterbatasan dapat juga membuat sebuah pertanyaan efektif dengan standar pribadi. Kenapa dikatakan standar pribadi? Karena dalam berbagai diskusi ternyata dapat dilihat yang menurut peserta tertentu sudah dianggap sebagai pertanyaan efektif namun oleh peserta lain dianggap belum masuk kriteria pertanyaan efektif sehingga diberikan masukkan atau perbaikan.


Artikel ini adalah bagian dari tugas Diklat Online P4TK Matematika




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline