Lihat ke Halaman Asli

Indonesia Sakit Apa??

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Layaknya tubuh manusia, suatu bangsa merupakan suatu kesatuan dari berbagai komponen-komponen yang saling bersatu dan saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya. Begitu pula dalam hal kesehatan, sebuah ungkapan yang tidak asing dari pendengaran kita adalah jika satu bagian tubuh merasa sakit maka seluruh tubuh pun akan ikut merasakannya. Dari ungkapan sederhana ini jika kita hendak menarik benang merahnya dengan keadaan bangsa Indonesia ini maka seluruh rangkaian kejadian, fenomena dan kerusuhan yang tejadi didalam negeri ini sungguh menjadi salah satu indikasi bahwa ada “sesuatu” gejala yang menyebabkan seluruh fenomena tersebut terjadi.

Kerusuhan, pertengkaran, demontrasi anarkis, penyelewengan peraturan, pelanggaran hak dan kewajiban seolah menjadi indikasi dan gejala adanya sebuah perilaku “abnormal” yang di sandang oleh bangsa ini. Tindakan kriminal dan kejahatan meraja lela, mencuri hak orang lain, memperkaya diri dengan kekayaan bangsa, pelanggaran peraturan seolah menjadi indikasi kuat yang sangat menjelaskan adanya gejala “skizofrenia” yang dirasakan oleh bangsa ini. Ataukah fenomena tersenyum saat menghadiri ruang sidang, merasa tidak bersalah saat mencuri uang Negara, bahkan menonton dan membuat video porno dengan sengaja justru menjadi indikasi adanya gejala penderita “Psikopatologi”?. Atau malah menghukum yang tidak bersalah dan membebaskan pelaku tindakan criminal jusrtu memastikan bahwa bangsa ini benar-benar “Gila”?.

Sakit apa sebenarnya bangsa ini?

Layaknya tubuh yang sakit maka pasti ada obat untuk mengobatinya. Banyak yang mengatakan bahwa faktor kekurangan akan ekonomi dan uang adalah faktor utama penyebab gejala “gangguan psikologi” bangsa ini menjadi terganggu, namun seolah tidak asing lagi justru dengan uang dan masalah ekonomi inilah yang menjadi faktor kemunculan perilaku “abnormal” tersebut. Jika ada yang mengatakan bahwa kurangnya tingkat keamanan dan keselamatan didalam bangsa ini yang menjadi indikasi dan faktor munculnya perilaku “psikopatologi” yang dilakukan bangsa ini, mengapa justru banyak kerusuhan dan tindakan penyelewengan yang juga justru ditimbulkan oleh pihak keamanan kita?

Lalu Sakit apa bangsa ini? Apakah hanya faktor “Individual Deferences” dan “takdir” yang menjadi pijakan aman untuk menjawab problem bangsa ini?

“Lalu Nikmat Tuhan Mana Lagi Yang Engkau Dustai”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline