Indonesia terdiri atas puluhan ribu desa, yang secara otomatis penghuni negeri ini mayoritas adalah mereka yang berdomisili di desa.
Orang produktif, penghasil berbagai kebutuhan primer berupa sandang, pangan dan papan bagi seluruh warga negara Indonesia tak terkecuali orang kota.
Listrik yang digunakan setiap hari oleh jutaan manusia, ratusan ribu perusahaan, hotel-hotel, taman rekreasi, fasilitas negara dll adalah produk asli Desa. Siapa yang menyadari itu?
Indonesia akan kalangkabut tanpa desa, tanpa orang desa.
Produk makanan yang setiap hari kita santap, beras, jagung, kedelai, garam dan lain sebagainya adalah barang yang diproduksi orang desa di wilayah desa.
Begitupun bahan industri, tembaga, nikel, emas, bauksit, lithium, air bersih, batu bara, minyak dan lain dihasilkan Indonesia di wilayah desa.
Siapa yang menyadari itu?
Sekali lagi, Indonesia akan kalangkabut bila tanpa desa, tanpa orang Desa.
Pemerintah dengan bangga mensosialisasian sekian Triliun anggaran dana desa yang bersumber dari APBN. Angka itu dipandang sangat "wah" dan luarbiasa besar bagi desa.
Padahal bila dibandingkan dengan penghasilan yang mayoritas dihasilkan desa dan warga desa jumlah itu sungguh tidak berimbang.
Pendapatan pajak negara berupa PBB, pajak kendaraan, pajak tek-tek bengek lainnya, dihasilkan terbesar oleh desa di Indonesia.