Lihat ke Halaman Asli

Khairul Ikhsan

Universitas Muhammadiyah Mataram

Guru Ideal dalam Pelaksanaan Pembacaan Yasin di Acara Imtaq Sekolah

Diperbarui: 20 Desember 2024   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta didik berkumpul untuk yasinan di acara imtaq SDN 1 Labuapi, Lombok Barat, Jum'at (20/12/2024). (Sumber: Mahasiswa PPG G2 Tahun 2024)

Kompasiana, Mataram -- sebelum membahas terkait projek ini, terlebih dahulu kami memperkenalkan mahasiswa yang terlibat dalam projek ini yaitu Khairul Ikhsan, Quratul Aini, Restyayulita, Riana Meilya Putri, dan Ziadati Unsalhusna selaku mahasiswa PPG Calon Guru gelombang 2 tahun 2024 di LPTK Universitas Muhammadiyah Mataram. Disini kami akan menjelaskan terkait guru ideal dalam pelaksanaan pembacaan yasin di acara imtaq sekolah.

Kegiatan Imtaq (Iman dan Taqwa) merupakan salah satu program yang sering diadakan oleh sekolah-sekolah untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan siswa. Dalam Muhammadiyah, kegiatan Imtaq menjadi wahana strategis untuk menanamkan nilai-nilai Islam berkemajuan, salah satu agenda yang sering muncul dalam kegiatan Imtaq adalah pelaksanaan pembacaan Yasin. Namun, bagaimana aspek kemuhammadiyahan diaplikasikan oleh seorang guru ideal dalam menyelenggarakan acara ini?

Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan Islam yang berorientasi pada pemurnian ajaran agama berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah. Oleh karena itu, kegiatan keagamaan dalam lingkungan Muhammadiyah harus mencerminkan prinsip-prinsip ini. Guru ideal di lingkungan Muhammadiyah tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu agama, tetapi juga mampu menerapkannya sesuai dengan panduan tarjih Muhammadiyah.

Pembacaan Yasin dalam kegiatan keagamaan memiliki latar belakang yang beragam di masyarakat. Dalam tradisi Muhammadiyah, pembacaan Yasin sebagai bagian dari doa atau dzikir bersama tetap diperbolehkan asalkan tidak menyalahi syariat dan tidak disertai keyakinan tertentu yang bertentangan dengan ajaran Islam. Guru ideal perlu memastikan bahwa pelaksanaan pembacaan Yasin di acara Imtaq tidak melibatkan praktik-praktik yang mengarah pada bid'ah atau takhayul.

Mahasiswa memimpin pelaksanaan yasin di acara imtaq SDN 1 Labuapi, Lombok Barat, Jum'at (20/12/2024). (Sumber: Mahasiswa PPG G2 Tahun 2024)

Guru ideal dalam memimpin kegiatan pembacaan Yasin di acara Imtaq sekolah memiliki beberapa kriteria penting. Guru tersebut harus memiliki pemahaman mendalam tentang ajaran Islam dan prinsip tarjih Muhammadiyah agar dapat memberikan arahan yang sesuai dengan syariat. Selain itu, ia harus mampu membaca Al-Qur'an dengan baik, menguasai tajwid, dan melafalkannya dengan benar. Guru ideal juga diharapkan mampu menciptakan suasana khusyuk dan kondusif, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk menyampaikan nilai-nilai spiritual dengan cara yang menarik dan mudah dipahami siswa. Tidak kalah penting, guru harus menjadi teladan dalam berakhlak dan menunjukkan keikhlasan dalam memimpin kegiatan keagamaan.

Keterlibatan guru ideal dalam kegiatan keagamaan memberikan dampak signifikan terhadap penguatan nilai-nilai spiritual siswa. Guru yang mampu memimpin kegiatan keagamaan dengan baik menjadi teladan nyata bagi siswa dalam menghayati dan mengamalkan ajaran Islam. Pelaksanaan pembacaan Yasin yang terarah membantu siswa memahami isi Al-Qur'an secara mendalam, sekaligus membentuk karakter mereka menjadi lebih disiplin, ikhlas, dan bertanggung jawab. Kehadiran guru ideal menciptakan suasana yang mendukung pengembangan spiritual siswa, sehingga membantu membentuk generasi muda yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh sesuai visi pendidikan Muhammadiyah.

Guru bersama peserta didik bersalaman selesai acara imtaq SDN 1 Labuapi, Lombok Barat, Jum'at (20/12/2024). (Sumber: Mahasiswa PPG G2 Tahun 2024)

Dalam pelaksanaannya, sering muncul tantangan seperti perbedaan pemahaman siswa yang berasal dari latar belakang budaya dan tradisi berbeda. Guru ideal harus bijaksana dalam menyikapi perbedaan ini, misalnya dengan mengedukasi siswa tentang prinsip tarjih Muhammadiyah secara dialogis dan inklusif. Solusi lainnya adalah memperkaya kegiatan Imtaq dengan agenda-agenda keagamaan yang lain. Dengan demikian, acara Imtaq tidak hanya berpusat pada ritual tetapi juga memberikan pemahaman yang mendalam dan aplikatif tentang ajaran Islam.

Guru ideal dalam lingkungan Muhammadiyah memainkan peran penting dalam memastikan bahwa setiap kegiatan keagamaan, termasuk pembacaan Yasin dalam acara Imtaq, berjalan sesuai dengan prinsip kemuhammadiyahan. Dengan memahami dan menerapkan ajaran Islam secara murni dan berkemajuan, guru ideal dapat menjadi teladan bagi siswa dalam mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan ke dalam kehidupan mereka. Hal ini tidak hanya memperkuat iman dan taqwa siswa, tetapi juga membentuk karakter Islami yang sejalan dengan visi Muhammadiyah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline