Lihat ke Halaman Asli

Khairul Ikhsan

Selamat datang di media masa seputar perkembangan pendidikan

Terorisme dan Dampaknya di Indonesia

Diperbarui: 3 November 2024   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.pshk.or.id

Nama                         : Khairul Ikhsan

NIM                            : 20240110950003

Prodi/Bidang          : PPG/PGSD

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Mataram

Mata Kuliah            : Profesionalisme Guru Berbasis AIK             

 

A. Pendahuluan

Terorisme dan radikalisme telah menjadi ancaman serius di Indonesia, termasuk di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Meskipun NTB bukan daerah yang paling terdampak, risiko radikalisme di sini tetap tinggi dan menuntut perhatian khusus, terutama dalam lingkungan pendidikan. Pendidikan adalah tempat pembentukan karakter bangsa, tetapi ironisnya, lingkungan ini justru menjadi target infiltrasi paham radikal. Sekolah dan lembaga pendidikan lainnya seharusnya mengajarkan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan keberagaman kepada siswa. Namun, di beberapa kasus, sekolah justru menjadi tempat di mana paham radikal tumbuh dan berkembang.

https://www.merdeka.com/peristiwa/dua-teroris-jad-jadi-guru-di-ntb-densus-88-ingatkan-orang-tua-hati-hati-sekolahkan-anak-193286-mvk.html?page=2

B. Diskusi

Radikalisme dalam pendidikan adalah isu yang kompleks dan memerlukan penanganan yang sistematis dan holistik. Laporan media menunjukkan bahwa beberapa guru dan siswa di Indonesia telah terlibat dalam aksi terorisme atau mendukung ideologi ekstremis. Ini terjadi karena mereka terekspos pada ajaran radikal yang disampaikan secara halus dan sistematis. Individu yang rentan, seperti pelajar, cenderung mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran ini. Selain itu, radikalisme sering kali menyusup melalui kegiatan keagamaan yang diselenggarakan secara tertutup dan eksklusif. Teori pendidikan karakter menekankan bahwa pendidikan harus mencakup pengajaran nilai moral dan etika, bukan hanya pengetahuan akademis. Pendidikan karakter bertujuan membentuk individu yang berakhlak baik, menghargai perbedaan, dan memiliki nilai kebangsaan yang kuat. Jika pendidikan tidak menanamkan karakter yang kuat, siswa akan lebih mudah terpengaruh oleh paham radikal yang penuh kebencian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline