Lihat ke Halaman Asli

Ingin

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

4 bungkus rokok aku habiskan dalam waktu hanya beberapa jam saja, di karenakan aku terus saja memikirkan yang tidak akan kembali, bertahan dalam sebuah kesunyian dan dalam kegelapan yang sangat menakutkan.
aku berdiri dan meneriakan kekesalan yang sudah lama aku sia-siakan saat dia bersama aku,
aku menyadarinya semua itu kesalahan yang aku perbuat selama bersamanya, penyesalan akan selalu datang terlambat, apa boleh di kata....!!!
entah mengapa hati ini terus saja berharap kepada satu titik cinta yang telah terarah kepadamu, seakan persetan dengan semua perkataan orang aku terus saja mengikuti kata hati yang terarah untukmu,

mungkin sudah saatnya aku melupakannya, "yang terpikir"
tpi itu semua tidak semudah membalikkan telapak tangan, atau menuangkan air kedalam gelas, hidupku terus hampa, aku bagaikan mati rasa untuk wanita lain,

cinta dan kasih sayng terus saja aku pertahankan untuknya, 4 tahun sudah berlalu yang aku jalankan bersamanya, tetapi sirna hanya dengan sebuah ucapanku yang sangat menyakitkan hatinya,
ingin rasanya aku bersujud untuk meminta maaf kepadanya, dan setara ingin kembali kedalam pelukannya, aku berubah untuk dia, tapi dia sudah pergi bersama orang yang dia sayang,
aku berusaha bahagia untuk melihatnya, tapi terkadang aku belum bisa untuk ikhlas melepaskannya, ingin merebutnya, tapi itu tidak mungkin, ingin dan ingin, tapi itu semua tidaklah mungkin...
aku harus menundukan kepalaku saat berjalan didpannya, karena malu akan kesalahan yang telah aku perbuat,
sekarang aku harus diam dan berusaha menerima kenyataan itu semua.,.,
kesedihan menyelimuti hatiku,.

kembalilah kepadaku., :'(

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline