Lihat ke Halaman Asli

Ikhmah Nurmayani

Mahasiswa Keperawatan

Pemberdayaan UKS Siswa SMA Aisyiyah Boarding School Malang oleh dosen FIKES UMM: Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Remaja Melalui Metode PKM PAR

Diperbarui: 8 Desember 2024   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemberdayaan UKS Siswa SMA Aisyiyah Boarding School Malang oleh dosen FIKES UMM: Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Remaja Melalui Metode PKM PAR.

Ikhmah Nurmayani,Universitas Muhammadiyah Malang

ikhmahnurmayanii@gmail.com

Malang, 2 Desember 2024 -- Dalam upaya meningkatkan kesadaran kesehatan di kalangan remaja, Ika Rizki Anggraini, dosen keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (FIKES UMM), telah melaksanakan sebuah penelitian pengabdian masyarakat yang menyasar siswa SMA Aisyiyah Boarding School Malang (SMA ABSM). Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolah tersebut, sehingga mampu mendukung siswa dalam mengembangkan kebiasaan hidup sehat dan memperhatikan kesehatan diri.

Siswa SMA Aisyiyah Boarding School Malang merupakan remaja yang berada dalam fase perkembangan di mana perhatian terhadap penampilan dan interaksi sosial, termasuk ketertarikan terhadap lawan jenis, mulai meningkat. Meski demikian, penting untuk diingat bahwa minat terhadap penampilan tidak selalu diiringi dengan perilaku hidup sehat dan kebersihan yang baik. Hal ini berpotensi berdampak buruk pada kesehatan mereka jika tidak ditangani dengan pendidikan yang tepat.

Mengidentifikasi pentingnya pembekalan pendidikan kesehatan yang komprehensif, Ika Rizki Anggraini mengusulkan program pengabdian masyarakat yang menitikberatkan pada penguatan fungsi UKS sebagai sarana pendidikan dan pelayanan kesehatan yang dekat dengan siswa. Program ini menggunakan pendekatan Partisipatory Action Research (PAR), yang melibatkan pengurus UKS sebagai mitra dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya kesehatan serta memberdayakan pengurus UKS dalam mengelola dan mengembangkan sarana yang ada di sekolah. Dengan pendekatan PKM PAR, kegiatan ini menekankan pada partisipasi aktif dari seluruh pihak terkait, termasuk siswa, pengurus UKS, serta tenaga pendidik di SMA ABSM.

Berbagai metode pengabdian yang dilakukan meliputi:

  1. Pelatihan Pengelolaan UKS dan Manajemen Kasus: Pengurus UKS dilatih untuk memahami cara mengelola unit kesehatan secara profesional, termasuk bagaimana menangani kasus-kasus kesehatan yang muncul di lingkungan sekolah.
  2. Pelatihan Skill Rawat Luka dan Deteksi Dini Kesehatan: Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengurus UKS dalam merawat luka dan mendeteksi masalah kesehatan secara dini, sehingga dapat segera ditangani.
  3. Literasi Pendidikan Kesehatan: Siswa diberikan materi edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan, pola makan sehat, dan aktivitas fisik untuk menunjang kesehatan tubuh dan mental mereka.

Hasil dari program ini sangat memuaskan, terbukti dari peningkatan pemahaman tentang fungsi dan manfaat UKS yang semakin dirasakan oleh siswa dan pengurus. Selain itu, ada peningkatan signifikan dalam jumlah kunjungan ke UKS sebagai bentuk kepuasan terhadap layanan dan manajemen yang diperbaiki. Program ini juga berperan penting dalam meningkatkan keterampilan keperawatan yang berkaitan dengan deteksi dini masalah kesehatan dan perawatan luka. Rata-rata tingkat keberhasilan dari pelatihan ini tercatat mencapai 85%, yang menunjukkan efektivitas program dalam memberikan pemahaman dan keterampilan yang berguna.

Yang paling menonjol adalah pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan sarana UKS. Hal ini memberikan dampak signifikan pada kemandirian pengurus UKS dalam mengelola berbagai aspek kesehatan sekolah, mulai dari pengelolaan manajemen kasus hingga meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan. Pengurus UKS kini lebih percaya diri dalam menangani berbagai permasalahan kesehatan di sekolah, sekaligus mendorong siswa untuk menjaga kesehatannya secara lebih proaktif.

Penelitian pengabdian masyarakat oleh Ika Rizki Anggraini membuktikan bahwa penguatan UKS melalui pemberdayaan SDM dan peningkatan sarana dapat mengubah pendekatan pendidikan kesehatan di sekolah. Dengan pendekatan PKM PAR, program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi siswa dan pengurus UKS, tetapi juga berpotensi menjadi model yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain untuk mengoptimalkan fungsi UKS sebagai garda terdepan dalam pendidikan kesehatan. Keberhasilan program ini mempertegas pentingnya kolaborasi antara akademisi, pengurus UKS, dan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung kesehatan dan kebersihan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline