Lihat ke Halaman Asli

Ikhlasul Amal

mahasiswa

Hubungan Jarak Jauh (LDR)

Diperbarui: 20 Februari 2021   02:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

handokogani.com

Banyak orang mencibir, tidak yakin dengan hubungan jarak jauh (LDR). Hubungan jarak jauh sepertinya mudah untuk dipisahkan, dan intensitas pertemuan yang sangat jarang (bahkan berbulan-bulan tanpa bertemu satu sama lain) juga menjadi salah satu alasan perpisahan.

Jika Anda ingin melakukan LDR, Anda perlu membuat komitmen yang tinggi. Teman atau anggota keluarga akan melakukan banyak percakapan negatif untuk mengganggu hubungan jarak jauh.

Jika Anda tidak menutup telinga, pengaruh orang lain dapat memasuki pikiran Anda dan mengganggu hubungan. Selain itu, banyaknya kolega yang bersama Anda setiap hari menandakan bahwa ini adalah perselingkuhan

Namun, apa yang dikatakan orang tidak berarti Anda harus mendengarkan sepenuhnya, karena itu tetap menyangkut Anda dan pasangan. Selain itu, tidak pernah ada masalah besar selama LDR. Anda bisa menyelesaikan semua masalah sendiri.

Oleh karena itu, bagi yang melakukan LDR dengan pasangannya, jangan terlalu peduli dengan apa yang dikatakan orang lain, karena sebuah penelitian justru menunjukkan bahwa pasangan LDR lebih bahagia dan memiliki hubungan yang lebih sehat.

Seperti dilansir She Knows, hasil studi yang dipublikasikan di Journal of Communications ini menunjukkan bahwa pasangan LDR menghargai setiap komunikasi dan lebih perhatian daripada saat mereka bersama. Kebanyakan pasangan LDR memiliki makna yang lebih dalam untuk cinta dan masa depan.

Hubungan LDR bisa menempuh banyak cara untuk menjaga hubungan baik. Diantaranya, tetap optimis dan menjaga komunikasi adalah cara terbaik untuk menjalin hubungan LDR dewasa. Tidak hanya komunikasi, salah satu kunci hubungan LDR adalah mempercayai pasangan Anda dan melindungi diri Anda dari godaan pihak ketiga. Karena itu, meski banyak orang mengatakan hal-hal negatif tentang hubungan Anda, Anda dan pasangan tidak akan terpengaruh dan saling percaya.

Salah satu peneliti Kristal Jiang mengatakan: "Keintiman bisa berkembang secara psikologis, bukan kontak fisik. Sebagai peneliti, saya tidak heran dengan hasilnya, karena adaptasi komunikasi manusia bisa digunakan untuk menjelaskan hasil. Tapi untuk umum publik, saya yakin mereka terkejut karena mereka percaya bahwa hubungan jarak jauh sangat rapuh. "

Jarak hanyalah bentuk lain dari "masalah besar". Di baliknya ada hal-hal kecil yang mengganggu hubungan sehari-hari. Pertanyaan tentang kepercayaan, pertanyaan kosong yang mengganggu hati, pertanyaan tentang "pergantian" dan semua hal kecil ini semuanya memburuk seiring dengan jarak.

Hal-hal inilah yang membuat banyak orang berkesimpulan bahwa selama ada jarak antara dua pasangan, hubungan ini akan sulit dikendalikan. Bahkan jika tidak ada cara lain untuk mengontrol semua "eksperimen" dalam hubungan jarak jauh selain pemisahan.

Ketika kita bersama pasangan kita setiap hari (atau setidaknya secara teratur), interaksi ini melibatkan banyak hal biasa sehari-hari, seperti sakit, berbelanja, menyikat gigi atau hanya duduk di depan TV dan merasa lelah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline