Lihat ke Halaman Asli

Dahlan Iskan "The Wasted Candidate"

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhirnya hasil konvensi calon presiden Partai Demokrat diumumkan juga, Dahlan Iskan keluar sebagai jawara hasil konvensi tersebut yang pengumumannya ditunda hari ini yang seharusnya diumumkan kemaren, cuma karena bertepatan dengan perayaan waisak jadilah diumumkan tadi sore.

Hasil konvensi calon presiden partai demokrat ini seakan sia-sia, karena besar kemungkinan Dahlan Iskan tidak bisa dicalonkan sebagai presiden mengingat batas waktu pendaftaran bakal calon presiden dan calon wakil presdien dimulai tanggal 18 Mei - 20 Mei mendatang. Posisi demokrat tidak cukup kuat untuk mengusung calon presiden sendiri apalagi sulit menemukan teman koalisi di akhir-akhir pendaftaran ke KPU. Satu hal yang paling penting dari itu, langkah Dahlan Iskan terganjal peraturan yang mengatur setiap pejabat sekelas mentri ikut serta dalam bursa calon presiden maupun calon presiden harus sudah mengundurkan diri paling lambat 7 hari sebelum pendaftaran di KPU. Itu berarti Dahlan Iskan sebagai mentri BUMN tidak lagi dapat masuk bursa capres maupun cawapres mengingat waktu pendaftaran di KPU tersisa lebih kurang hanya 5 hari saja.

Meskipun elektabilitas Dahlan Iskan masih dibawah beberapa kandidat capres lainnya tapi paling tidak menurut saya Dahlan Iskan layak untuk maju sebagai calon wakil presiden. Sosok yang sederhana dan banyak melakukan terobosan-terobosan baru selama karirnya. Sayang sekali rasanya Dahlan Iskan pemenang konvensi calon partai demokrat tapi tidak bisa berbuat apa-apa, konvensi partai demokrat seakan hanya sebuah permainan tanpa tujuan yang jelas. Lain halnya apabila hasil konvensi ini diumumkan lebih cepat, mungkin masih ada waktu untuk Dahlan Iskan dan demokrat untuk menjajaki hubungan kerjasama dengan partai lain.

Entah permainan apa yang sekarang ini sedang dilakukan SBY, pergerakan politik yang terkesan lamban dan mengulur-ngulur waktu. Beliau memang seorang ahli strategi, tapi apa gunanya kalau seorang ahli strategi saja tidak bisa berbuat apa-apa bagi partainya padahal sudah mendekati batas akhir pendaftaran capres.

Sebelum mengumumkan hasil konvensi, ada kabar yang mengatakan SBY malah mengusung Sri Sultan Hamenkubuwono sebagai capres dari demokrat, aneh bukan. Sudah capek-capek bikin konvensi tapi kandidat yang diusung malah di luar dari peserta konvensi. Mari kita lihat apa yang akan dilakukan oleh seorang ahli strategi di waktu yang tersisa beberapa hari saja, gebrakan dan kejutan apa yang akan dibuat oleh seorang SBY. Bikin poros baru atau malah bergabung ke salah satu kubu atau mau jadi oposisi, tapi saya masih berharap demokrat bikin poros baru meskipun tidak punya calon yang kuat untuk diusung tapi melihat SBY yang ahli strageti rasanya mungkin-mungkin saja demokrat dengan capres dan cawapres usungannya mampu bersaing dengan kandidat lain.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline