Lihat ke Halaman Asli

Presiden, Pekerja atau Pemimpin

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="523" caption="Istana Negara | Kompasiana (Kompas.com, Herudin)"][/caption]

Saya heran, akhir-akhir ini sering terdengar kata-kata Presiden kerja salah satunya ketika membaca artikel ini. Apa maksud dari Presiden Kerja yang beberapa hari ini sering terlontar dari salah satu kubu calon presiden dengan membandingkan Presiden Kerja dan Presiden Pidato. Tapi pada tulisan ini saya tidak akan membahas gejolak persaingan kedua capres dan cawapres saya hanya akan sedikit membahas tentang Presiden Kerja dan Presiden Pidato serta hubungannya dengan Jokowi dan Prabowo.

Kenapa dikatakan Presiden Kerja dan kenapa pula dikatakan presiden Pidato. Kalau secara pemikiran yang sempit maka makna yang saya tangkap untuk Presiden Kerja adalah Presiden yang bekerja turun ke masyarakat seperti blusukan ala Jokowi sedangkan Presiden Pidato adalah Presiden yang hanya bisa pidato tapi tidak bisa kerja dan selama menjabat hanya berpidato saja tanpa memperdulikan rakyat seperti yang dituduhkan kepada Prabowo. Sedangkan Presiden Bekerja Sebagai Pemimpin adalah Presiden yang bekerja memimpin suatu negara dengan bantuan berbagai elemen untuk bisa menjangkau seluruh masyarakat kan tidak mungkin seorang Presiden bisa mampu mengurus negara yang besar ini seorang diri saja.

Kalau Jokowi disebut-sebut sebagai Presiden Kerja dan Prabowo sebagai Presiden Pidato lalu Soekarno, Soeharto, BJ. Habibie, Gusdur, Megawati dan SBY disebut Presiden apa ya?. Oh ya, Soekarno mungkin akan disebut sebagai Presiden Pejuang kemardekaan, Soeharto sebagai Presiden Menjabat Terlama, BJ. Habibie, Gusdur dan Megawati sebagai Presiden Sesaat karena jabatan mereka tidak sampai 5 tahun serta SBY sebagai Presiden Seni karena rajin menciptakan lagu. Sungguh ini pemikiran bodoh saya gara-gara cukup jengah mendengar Presiden Kerja dan Presiden Pidato.

Menurut  saya, siapapun Presidennya baik yang pernah menjabat, sedang menjabat maupun akan menjabat ya sudah pasti bisa bekerja, kalau mereka tidak bisa kerja mana mungkin jadi Presiden palingan juga dipaksa mundur kalau tidak bisa kerja, cuma bedanya seberapa besar peran mereka membawa bangsa ini menjadi bangsa yang lebih bermartabat dan disegani di kancah internasional serta rakyatnya tak lagi tertindas. Saya yakin Prabowo bukan hanya bisa sekedar berpidato, beliau juga pasti bisa menjalankan peran sebagai presiden begitu juga degan Jokowi meski mungkin tak semahir Prabowo berpidato tapi yang pasti beliau ini bisa dan mampu untuk berorasi di depan umum.

Tidak sepantasnya mengkotak-kotakkan yang ini bisa kerja dan yang ini bisa pidato, kalau bisa kerja saya pribadi juga bisa kerja dan saya yakin banyak sekali orang-orang di luar sana yang bisa kerja begitupun juga dengan berpidato cuma karena ini dalam konteks pemimpin negara tentu tidak semua orang bisa bekerja sebagai pemimpin negara. Tapi kalau punya keduanya yang mahir pidato dan kerjanya bagus tentu akan lebih bagus dalam memimpin negara ini.

Kalau kita merujuk pada stigma yang melekat pada masyarakat maka Pekerja adalah orang yang disuruh-suruh atau orang yang menerima perintah dari atasan sedangkan Pemimpin adalah orang yang memberikan perintah tanpa terjun langsung ke lapangan untuk setiap kesempatan. Lalu apakah seorang Presiden bisa disebut sebagai Pekerja? saya rasa itu kurang cocok, seorang Presiden adalah pemimpin yang bertugas sebagai orang yang bekerja untuk rakyat (abdi negara) bukan menerima pemerintah melainkan memerintah berdasarkan aturan undang-undang dan atas kepentingan rakyat.

Saya masih ingat sekali ketika sekali pernah jalan-jalan ke Istano Basa Pagaruyung yang merupakan pusat Kerajaan Minangkabau di Sumatera Barat, pada saat itu saya sempat bertanya kepada pihak pengelola mengenai falsafah yang terkandung dari salah satu tiang penyangga rumah gadang yang tidak sampai ke tanah melainkan dipotong bagian tengahnya sehingga terlihat menggantung. Ternyata makna dari tiang yang tidak menyentuh tanah tersebut diibaratkan seorang pemimpin, seorang pemimpin itu tugasnya adalah memerintah bukan menjalankan perintah jadi yang bekerja adalah para bawahan-bawahan sehingga raja tidak perlu turun tangan langsung dikarenakan keterbatasan waktu karena tidak akan memungkinkan seorang raja terjun langsung mengurus wilayah kerajaannya yang besar tapi  meski tidak langsung terjun ke setiap masyarakat tetap ada fungsi pengawasan agar roda pemerintahan tetap berjalan dengan baik.

Sebaiknya tidak ada lagi mengkasta-kastakan calon Presiden kita, biarlah mereka bersaing secara sehat meski tak bisa dipungkiri mustahil rasanya mengahadapi negative campaign dan black campaign yang kian hari kian tak terbendung. Mungkin yang satu dianggap bisa kerja tapi tak pintar berpidato dan yang satu dianggap mahir berpidato tapi belum tentu bisa kerja, mari kita coba untuk berfikir positif setiap orang memang tak mungkin semua mahir berpidato tapi paling tidak sudah bisa mencoba dan seiring berjalannya waktu pasti sedikit banyak akan lebih mahir dalam berpidato begitu juga dengan orang yang dianggap tak bisa kerja, memang kita tahu dari mana bahwasanya orang ini tidak bisa kerja, kalaulah belum melihat terlalu kejam menilai orang tidak bisa kerja padahal sebenarnya mampu dan di luar dugaan orang-orang yang menganggap tidak bisa kerja.

Pada akhirnya saya hanya ingin sedikit memberikan opini singkat, Presiden itu bukan pekerja melainkan abdi negara yang bekerja demi rakyat. Presiden itu bekerja sebagai pemimpin bukan diperintah melainkan mendengarkan aspirasi dari rakyatnya dan menjalankan kepemimpinannya sebaik mungkin.

Dan satu lagi sebelum saya lupa Jokowi dan Prabowo itu masih calon Presiden bukan Presiden.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline