Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Tadarus

Diperbarui: 31 Oktober 2022   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: unsplash.com/@smil_e_s

Pada suatu pagi yang terlalu dini
angin dingin melafalkan bahasa kesunyian
dan huruf-huruf menderas
menukil ayat demi ayatnya
dari awal kejadian yang puitis
kisah-kisah lampau yang tragis
kabar-kabar gembira
juga serangkaian peringatan
tentang akhir segala yang fana

Sementara itu
butiran embun masih membagi resahnya
pada pepohonan, kabut-kabut danau juga kerikil jalanan
tak ada yang tahu apa yang akan tersisa
setelah matahari mengepung dengan teriknya
tapi satu hal yang pasti
pagi akan mengulang setiap prosesnya

Hingga bila nanti
saat semuanya telah berhenti
tak ada akhir bagi yang hidup
kecuali mengalami kematian
tak ada bagi yang ada
kecuali kefanaan
dan satu hal yang benar-benar pasti
Tuhan masih bertakhta dalam keabadian

Satui, 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline