Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Atas Malam-malammu yang Tabah

Diperbarui: 19 Oktober 2020   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: unsplash.com - Jeremy Bishop

Atas malam-malammu yang tabah 
Aku ingin menjadi pelancong yang tersesat 
Di hatimu yang terbelah 
Akan kuisi dengan banyak diorama cinta 
Sebagai pengganti ornamen-ornamen 
yang dipahat dengan luka 

Atas malam-malammu yang tabah 
Aku ingin menjadi pelarian 
Saat sejenak kau butuh sandaran 
Merebah lelah setelah seharian menanam resah 
Di tubir matamu 
 
Mungkin kau butuh aku
Untuk bermalam di keningmu
Barang sekadar menemani bantalmu yang kesepian
Atau mengisi kasurmu yang berlubang
Setelah terlalu lama dirundung kekosongan

Aku akan menjadi apa-apa yang kau inginkan
Entah sebagai pelancong
Atau hanya pelarian satu malam
Tapi barangkali jika kau mau
Aku akan tinggal selamanya
Mendiami kosong dan sepimu

Banjarbaru, 19 Oktober 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline