Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Puisi: Begundal Tengil

Diperbarui: 13 Juli 2020   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Photo by Greg Willson on Unsplash


Para begundal tengil
telah menjadi jangkrik malam
menyusup di antara dongeng pengantar tidur
dan desas-desus ilalang yang
kehilangan jutaan derap langkah
orang-orang yang berlalu-lalang

Sementara dengkur lelap itu
masih menyimpan cemas
di atas petala cakrawala yang
dikepung udara ketabuan
sesak, gigil, sunyi membinasa
dan mimpi yang sempat nyenyak
terbunuh dalam gelombang diaspora
begundal tengil tak kasat mata

Lalu ketika malam menyimpang sepertiga
orang-orang mulai berdiri di atas kantuknya
membopong dunia dalam tadah pinta
menghadapi kewajaran baru yang
nyata di depan mata

Namun agaknya
kewajaran ini akan benar-benar diterima sebagai kewajaran
jika para begundal tengil telah lenyap tinggal cerita

Angsana, 09 Juli 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline