Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Safarnama Cinta Terakhir

Diperbarui: 28 Juni 2020   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: unsplash.com - Rana Sawalha


di pelataran waktu
matahari telah berkali-kali berganti
dan musim semilih datang dan pergi
tanpa pernah bisa menyilih namamu
dari detak-detik penantian yang kusebut rindu

aku punya hati
tapi aku tak tahu bagaimana ia bekerja
ia selalu mengeja namamu
di setiap kali aku belajar
untuk tak lagi memikirkanmu

kau boleh membagi hatimu
menjadi beberapa bagian yang kau mau
meski hatiku akan pecah tak mengenal bagian
tapi ia tak bisa separah itu
untuk waktu yang lama
ia akan kembali merekat semenjana
di ujung segala doa
tempat di mana rindu fasih bertakhta

kuharap, dari semua kekasihmu
hanya akulah yang kau pilih
pada safarnama cinta terakhir
yang akan kita lakoni bersama

Angsana, 28 Juni 2020

*Safarnama (bahasa Persia) yang berarti catatan perjalanan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline